REPUBLIKA.CO.ID,
27 September Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Airlangga Hartarto, sepakat untuk menurunkan tensi politik di internal partai karena memanasnya tensi politik di tanah air.
1 Oktober Fraksi Partai Golkar memutuskan memberikan mandat kepada Bamsoet sebagai pimpinan MPR RI.
1 Oktober Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily membantah mandat untuk Bamsoet sebagai upaya bagi-bagi kursi antara Bamsoet dan Airlangga.
3 Oktober Bamsoet secara aklamasi resmi terpilih menjadi ketua MPR dalam rapat paripurna pemilihan ketua MPR.
4 Oktober Bamsoet menyatakan tidak ada lagi persaingan untuk memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar. "Saya memutuskan untuk cooling down ketika melihat tensi politik yang semakin memanas, kami kesampingkan konotasi dan menurunkan konsolidasi. Lain-lain biarlah saya, ketua umum dan Tuhan yang tahu apa yang sudah kita buat komitmen," kata Bamsoet.
22 Oktober Bamsoet mengatakan urusan utusan Golkar yang mengisi kabinet baru Jokowi diserahkan kepada Airlangga selaku ketua umum partai.
3 November Wakil Korbid Kepartaian DPP Golkar Darul Siska memastikan Bamsoet maju sebagai caketum Golkar pada munas, Desember mendatang.
4 November Ketua DPP Golkar Aziz Syamsuddin merespons soal kabar Bamsoet maju sebagai caketum Golkar dengan pernyataan: "Kalau melanggar komitmen kan biar masyarakat yang menilai, biar Allah yg melaknat, kan gitu.”
4 November Bamsoet menyatakan sejumlah hal, (1) menerima banyak dukungan untuk maju sebagai caketum Golkar, (2) belum menentukan keputusan untuk mencalonkan diri, (3) sempat memilih untuk mengambil langkah pendinginan sementara atau cooling down terkait pencalonan dirinya, (4) dalam keputusan mendinginkan diri itu, tak ada pihak-pihak pendukungnya ditempatkan di posisi penting, (5) membantah adanya perjanjian terkait kontestasi calon ketua umum (caketum) Golkar dengan penunjukkannya sebagai ketua MPR RI.
4 November Ace yakin Bamsoet akan memegang komitmennya bahwa akan mendukung Airlangga kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum.
5 November Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk Friedrich Paulus mempersilakan siapapun, termasuk Bamsoet, untuk maju sebagai caketum.
6 November Golkar menggelar pleno persiapan Munas 2019 yang akan memilih ketua umum. Bamsoet tidak menghadiri pleno ini.
7 November Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons soal Bamsoet yang dikabarkan akan mencalonkan diri pada munas dengan: "Ya tentu kita lihat karena kan sebelumnya sudah ada komitmen. Jadi, kita tunggu komitmen tersebut.”
Sumber: Republika.co.id
Pengolah data: Ratna Puspita