Ahad 10 Nov 2019 00:56 WIB

30 Tahun Runtuhnya Tembok Berlin, Klub Hertha Buat Replika

Para penggemar klub yang menempati tribun belakang gawang juga menampilkan atraksi.

Replika Tembok Berlin pada laga Hertha Berlin vs RB Leipzig.
Foto: EPA-EFE/FILIP SINGER
Replika Tembok Berlin pada laga Hertha Berlin vs RB Leipzig.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hertha Berlin membuat replika tembok Berlin pada pertandingan Liga Jerman menjamu RB Leipzig di Stadion Olympia, Berlin, Sabtu (9/11). Ini bagian dari peringatan 30 tahun keruntuhan Tembok Berlin serta bersatunya Jerman.

Pada replika itu terdapat tulisan "Bersatu menentang tembok. Bersatu untuk Berlin," demikian dilansir laman resmi klub.

Para penggemar klub yang menempati tribun belakang gawang juga menampilkan atraksi replika tembok, sebagai simbol perayaan runtuhnya tembok yang sempat memisahkan ibukota Jerman itu menjadi dua bagian.

Tembok tersebut didirikan pada 1961 dan kemudian diruntuhkan pada 1989. Selain memisahkan kedua sisi Berlin, Barat dan Timur, secara fisik, tembok tersebut juga memisahkan ideologi yang dianut kedua negara Jerman. Jerman Barat merupakan negara demokratis yang merupakan bagian dari blok Barat sedangkan Jerman Timur merupakan negara komunis yang berkiblat kepada Uni Soviet.

Hertha sendiri sejak awal didirikan selalu masuk dalam sisi Jerman Barat. Pada periode 1949–1950, Hertha dilarang bertanding melawan tim-tim dari Jerman Timur, karena mereka mendatangkan sejumlah pemain dan pelatih dari klub asal Dresden, SG Friedrichstadt.

Sebagai klub Ibu Kota, Hertha memiliki penggemar di seantero Berlin. Namun karena kota itu sempat terbelah, para penggemar yang berdomisili di Berlin Timur sempat kesulitan dan memiliki risiko besar untuk selalu mendukung tim tersebut sebelum akhirnya Tembok Berlin diruntuhkan.

Sementara pada laga melawan Leipzig, Hertha gagal memetik poin setelah takluk 2-4.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement