Ahad 10 Nov 2019 09:10 WIB

Michael Bloomberg akan Maju Pilpres AS

Bloomberg akan menjadi calon presiden dari kubu Partai Demokrat.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Andri Saubani
Mantan wali kota New York City Michael Bloomberg mempertimbangkan maju sebagai calon presiden menantang Donald Trump. Foto diambil pada 26 Februari 2019.
Foto: AP Photo/John Locher
Mantan wali kota New York City Michael Bloomberg mempertimbangkan maju sebagai calon presiden menantang Donald Trump. Foto diambil pada 26 Februari 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Miliarder dan mantan Wali Kota New York City Michael Bloomberg akan bergabung dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) untuk nominasi Partai Demokrat. Dia dilaporkan telah mengajukan dokumen sebelum batas waktu pemilihan utama Demokrat di Alabama.

 

Langkah ini merupakan langkah penting untuk menjadi kandidat partai Demokrat menghadapi Presiden Donald Trump dalam pemilihan tahun depan. Meski demikian Bloomberg (77 tahun) belum secara resmi mengkonfirmasi pencalonannya. Juru bicaranya, Jason Schechter mengatakan kepada media AS bahwa pengumuman pencalonanya akan datang paling cepat pekan depan.

Bloomberg sebelumnya mengatakan keprihatinannya bahwa calon dari Partai Demokrat saat ini tidak akan menimbulkan tantangan yang cukup kuat bagi Trump pada tahun 2020. Jika benar, dia akan memasuki kandidat yang ramai sebagai salah satu dari 17 kandidat yang berharap untuk terpilih sebagai calon mewakili Demokrat. Mantan Wakil Presiden Joe Biden adalah pelopornya, diikuti oleh senator Bernie Sanders dan Elizabeth Warren.

Sang taipan Bloomberg sangat mengisyaratkan bahwa, dia akan mencalonkan diri, penasihatnya Howard Wolfson merilis sebuah pernyataan pada Kamis malam yang mengatakan mereka ingin "memastikan bahwa Trump dikalahkan" dalam pemilihan tahun depan.

 

"Tetapi Mike semakin khawatir bahwa bidang calon (Demokrat) saat ini tidak dalam posisi yang baik untuk melakukan itu," kata Wolfson dilansir BBC, Ahad (10/11).

Komentarnya muncul setelah perdebatan tentang ketidaksetaraan kekayaan di AS. Sanders dan Warren mengumumkan rencana kenaikan pajak untuk miliarder. Mengungkap proposal pajaknya pada bulan September, Sanders mengatakan: "Miliarder seharusnya tidak ada."

Sementara Bloomberg diperkirakan memiliki kekayaan bernilai 52 miliar dolar AS. Pada Jumat, Presiden Trump mengejek Bloomberg.

"Tidak ada yang lebih suka saya lawan daripada Michael kecil," kata Trump.

Sementara, Biden mengatakan kepada media pada Jumat bahwa ia menerima pencalonan Bloomberg. Dia tidak memiliki masalah dengan Bloomberg bergabung dengan kandidat dari Partai Demokrat.

"Michael orang yang solid," kata Biden.  "Mari kita lihat kemana perginya," katanya menambahkan.

 

Warren juga menyambut Bloomberg melaui cicitan Twitter. Dia menghubungkan ke situs kampanyenya sendiri dan menyarankan mantan wali kota itu untuk melihat rencana kebijakan potensial.

 

Selain itu, dalam cicitan yang tampaknya diarahkan pada Bloomberg, Sanders menulis, "Kelas miliarder takut dan mereka harus takut."

 

Beberapa survei baru-baru ini menyatakan bahwa Warren dan Sanders yang lebih liberal secara politis daripada Biden, menghadapi perjuangan berat melawan Trump. Komite Nasional Partai Republik mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa masuknya nam miliarder itu menggarisbawahi Demokrat yang lemah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement