Ahad 10 Nov 2019 14:41 WIB

Aramco Hanya Melepas 0,5 Persen Saham untuk Ritel

Saham yang dilepas diperkirakan mencapai 10 miliar dolar AS.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Jaringan pipa di fasilitas pabrik minyak Aramco di Ras Tannura, Arab Saudi. Foto diambil pada 25 September 1990.
Foto: AP Photo/Tannen Maury
Jaringan pipa di fasilitas pabrik minyak Aramco di Ras Tannura, Arab Saudi. Foto diambil pada 25 September 1990.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Perusahaan minyak asal Arab Saudi, Aramco berencana untuk melantai di bursa. Namun, perusahaan membidik investor institusi untuk menyerap saham yang dilepas. Hanya 0,5 persen saham perusahaan yang akan ditawarkan pada investor ritel.

Dilansir Reuters, Aramco akan melepas sahamnya ke bursa Arab pada 17 November. Sumber Reuters menjelaskan ada beberapa pihak yang sudah menyatakan minat untuk menyerap saham Aramco.

Baca Juga

Aramco sendiri ditaksir memiliki aset hampir 2 triliun dolar AS. Sedangkan bagian porsi saham yang akan dilepas ke publik paling tidak senilai 10 miliar dolar AS. Sayang, Aramco belum bersedia berkomentar.

"Sebuah komite pemerintah telah bertemu dalam beberapa bulan terakhir dengan lusinan orang kaya Saudi untuk mengamankan perjanjian pra-penjualan," kata sumber-sumber kepada Reuters bulan lalu.

Pemerintah Arab Saudi juga telah mendorong investor untuk memulangkan uang tunai yang disimpan di luar negeri untuk membeli saham Aramco. Ini dilakukan untuk menghindari pengeringan likuiditas terlalu banyak dari sistem perbankan Saudi, kata mereka.

Reuters melaporkan pada 17 Oktober bahwa Aramco dapat mengambil keuntungan dari aturan pasar baru yang memungkinkan emiten untuk menjual lebih banyak saham kepada investor ritel. Kemungkinan, saham yang dijual ke ritel bisa lebih dari 10 persen seperti pada IPO terakhir.

"Permintaan lokal sangat tinggi," ujar sumber pada Sabtu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement