REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Perusahaan minyak asal Arab Saudi, Aramco berencana untuk melantai di bursa. Namun, perusahaan membidik investor institusi untuk menyerap saham yang dilepas. Hanya 0,5 persen saham perusahaan yang akan ditawarkan pada investor ritel.
Dilansir Reuters, Aramco akan melepas sahamnya ke bursa Arab pada 17 November. Sumber Reuters menjelaskan ada beberapa pihak yang sudah menyatakan minat untuk menyerap saham Aramco.
Aramco sendiri ditaksir memiliki aset hampir 2 triliun dolar AS. Sedangkan bagian porsi saham yang akan dilepas ke publik paling tidak senilai 10 miliar dolar AS. Sayang, Aramco belum bersedia berkomentar.
"Sebuah komite pemerintah telah bertemu dalam beberapa bulan terakhir dengan lusinan orang kaya Saudi untuk mengamankan perjanjian pra-penjualan," kata sumber-sumber kepada Reuters bulan lalu.
Pemerintah Arab Saudi juga telah mendorong investor untuk memulangkan uang tunai yang disimpan di luar negeri untuk membeli saham Aramco. Ini dilakukan untuk menghindari pengeringan likuiditas terlalu banyak dari sistem perbankan Saudi, kata mereka.
Reuters melaporkan pada 17 Oktober bahwa Aramco dapat mengambil keuntungan dari aturan pasar baru yang memungkinkan emiten untuk menjual lebih banyak saham kepada investor ritel. Kemungkinan, saham yang dijual ke ritel bisa lebih dari 10 persen seperti pada IPO terakhir.
"Permintaan lokal sangat tinggi," ujar sumber pada Sabtu.