REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Atap Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur yang ambruk pada pekan lalu belum rampung diperbaiki. Ratusan siswanya pun belajar sementara di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ghofuriyah yang lokasinya berjarak 300 meter dari tempat sekolah setempat.
Dengan beralaskan terpal dan karpet, siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6 mengikuti materi pemulihan trauma dari dinas pendidikan setempat.
Kepala Bidang Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, Jawa Timur, Amin Jafar di Pasuruan, Senin (11/11), saat memimpin kegiatan mengajak kepada siswa bernyanyi. Ia juga melakukan tanya jawab seputar kemampuan dasar siswa.
"Ini namanya siapa, kelas berapa," kata Amin kepada salah satu siswa.
Pada kegiatan itu, juga diwarnai dengan riuh tawa para siswa yang sebagian masih didampingi oleh orang tua mereka saat pelaksanaan kegiatan berlangsung. Selain itu, untuk memeriahkan kegiatan juga dihadirkan satu robot manusia untuk membantu memberikan kesan menyenangkan bagi siswa.
Sejumlah ruangan kelas sudah disiapkan di bagian samping masjid pondok. Terdapat empat ruangan kelas yang nantinya akan digunakan sebagai bergantian siswa untuk kegiatan belajar mengajar.
Sebanyak dua orang meninggal dunia terdiri dari satu siswa dan guru akibat ambruknya atap SDN Gentong. Belasan siswa lainnya turut mengalami luka-luka.
Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.