REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemakaian video (VAR) yang membantu tugas wasit, kembali menuai perdebatan di Liga Primer Inggris. VAR dinilai tidak membuat hasil keputusan sang pengadil, menjadi lebih adil.
Orang yang bertanggung jawab atas pemakaian VAR di Liga Inggris, Neil Swarbrick angkat bicara. Neil justru senang melihat dinamika yang berkembang. Ada ruang diskusi berbagai stakeholder.
"Kami akan mendengarkan umpan balik, di mana kami dapat membuat perbaikan," katanya, dikutip dari BBC, Selasa (12/11).
Menurut Swarbrick, timnya lebih banyak membuat keputusan tepat dengan adanya VAR, ketimbang kekeliruan. Ia memberi angka tujuh dari 10 untuk efektivitas penggunaan teknologi tersebut di Liga Primer.
Senada dengan Neil, kepala asosiasi wasit sepak bola profesional Inggris Mike Riley mengaku nyaman dengan keadaan sekarang. Kendati, ia tak menampik masih ada ruang pembenahan pemakain VAR.
Sebelumnya beberapa pihak kecewa dengan adanya VAR. Salah satunya mantan winger City dan tim nasional Inggris Trevor Sinclair. Ia memprediksi para pemain dan pelatih terbaik bisa pergi dari Inggris jika wasit yang memakai VAR masih menunjukkan kecerobohan saat memutuskan sesuatu.
Beberapa kejadian memicu kontroversi, di antaranya dianulirnya gol Sheffield United ke gawang Tottenham Hotspur. Kurang jelas apakah benar pemain Sheffield dalam posisi offside atau tidak.
Kemudian, sewaktu melawan Liverpool, dua kali permintaan penalti Manchester City ditolak. Itu dikarenakan para penggawa the Reds dianggap City menyentuh bola dengan tangan di area terlarang.