Selasa 12 Nov 2019 15:33 WIB

Jokowi Sebut Pilkada 2020 Digelar Langsung

Pemerintah hanya akan mengevaluasi teknis penyelenggaraan pilkada

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Fadjroel Rachman
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Fadjroel Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020 akan tetap diselenggarakan melalui mekanisme pemilihan langsung. Menurut Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Fadjroel Rachman, mekanisme pemilihan langsung dalam penyelenggaraan pilkada merupakan cermin kedaulatan rakyat atau demokrasi.

"Presiden Jokowi mengatakan pilkada provinsi/kabupaten/kota tetap melalui mekanisme pemilihan langsung yang merupakan cermin kedaulatan rakyat/demokrasi dan sejalan dengan cita-cita reformasi 1998," kata Fadjroel, Jakarta, Selasa (12/11).

Ia menyebut, pemerintah hanya akan mengevaluasi teknis penyelenggaraan pilkada.

"Yang akan dievaluasi hanya teknis penyelenggaraan," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memunculkan gagasan agar pemilihan kepala daerah di sejumlah daerah tertentu dikembalikan kepada DPRD. Menurutnya, pilkada langsung lebih banyak mudharat ketimbang hal positif.

Karena itu, ia mengusulkan agar pembuat undang-undang melakukan kajian kembali terhadap sistem pelaksanaan pilkada secara langsung. Sementara itu, peneliti LIPI Siti Zuhro menyebut pilkada langsung memang perlu dievaluasi penyelenggaraannya. Menurutnya, jika pilkada langsung hanya menjadi ajang transaksi politik maka dapat membahayakan demokrasi.

Selain itu, pilkada langsung juga perlu dievaluasi karena tidak seluruh daerah dapat menerapkan pemilihan secara langsung. Ia mencontohkan DIY yang memiliki otonomi khusus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement