Rabu 13 Nov 2019 00:44 WIB

Karavanserai Sultanhani, Karavanserai Terbesar Dunia

Banyak wisatawan asing dan lokal mengunjungi Karavanserai Sultanhani

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
The Sultanhani Caravanserai.
Foto: Hurriyetdailynews.com
The Sultanhani Caravanserai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Salah satu karavanserai yang masih bisa ditemui saat ini ada di Kota Konya, Turki. Bernama Karavanserai Sultanhani, bangunan ini merupakan peninggalan Kesultanan Turki Seljuk.

Yang istimewa, karavanserai ini diyakini sebagai yang terbesar di dunia, sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Dibangun pada abad kedelapan Masehi, bangunan ini dahulu menjadi tempat singgah dan bertemunya para pedagang yang melintasi wilayah Konya, Aksaray sebelum berlanjut ke Cappadocia.

Baca Juga

Wali Kota wilayah itu Fahri Solak mengatakan, karavanserai ini merupakan yang terkuat dan terbesar di dunia. Banyak wisatawan asing dan lokal mengunjungi tempat ini. "Kami terus melakukan perbaikan dengan harapan bangunan kuno ini tetap terjaga dan terus menjadi daya tarik bagi wisatawan," kata dia.

Soal gaya arsitektur Karavanserai Sultanhani, Solak mengatakan, ini merupakan satu-satunya karavanserai yang memiliki dua pintu masuk yang terbuat dari marmer. Keistimewaan inilah yang membuat karavanserai ini dikunjungi banyak wisatawan.

Semasa Sultan Seljuk, Alladin Keybubat berkuasa, Aksaray merupakan salah satu persinggahan penting di Jalur Sutra yang melalui Anatolia. Pada tahun 1278, bangunan ini sempat rusak akibat kebakaran. Sultan Kaykhusraw III kemudian memperbaikinya.

Karavanserai Sultanhani terdiri atas dua bagian. Bagian pertama digunakan ketika musim panas, dan bagian lainnya untuk musim dingin. Luas bagian pertama mencapai 4.868 meter persegi dan dilengkapi sebuah masjid kecil. Pada era Seljuk, karavaserai ini mencapai puncak kejayaan. Namun, ketika terjadi pergantian kekuasaan di Turki, kejayaan itu pun meredup. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement