CIANJUR, AYOBANDUNG.COM -- Perhelatan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Cianjur dan Pemilihan Kepala Desa pada tahun depan menyedot anggaran sekitar Rp100 miliar.
Anggaran sebesar itu ternyata berdampak ketersediaan anggaran yang mengakibatkan defisit pada APBD 2020 sebesar kurang lebih Rp30 miliar.
AYO BACA : PPP Percaya Diri Jadi Penentu Pilkada Cianjur
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku APBD 2020 banyak tersedot untuk pelaksanaan perhelatan pesta demokrasi. Selain Pilkada serentak 2020 yang menyedot anggaran hampir Rp100 miliar, beban APBD juga harus memprioritaskan anggaran untuk Pilkades serentak.
"Beban APBD tahun depan memang cukup berat karena kita melaksanakan Pilkada dan Pilkades serentak. Mau atau tidak mau, anggaran pelaksanaannya harus jadi prioritas," tegas Herman.
AYO BACA : Balon Perseorangan Pilkada Cianjur Harus Kantongi Ratusan Ribu Dukungan
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Cianjur, Ahmad Danial mengatakan Pilkades serentak di Kabupaten Cianjur akan digelar di 248 desa. Rencananya, Pilkades akan digelar pada 23 Februari 2020.
Danial menyebutkan bantuan subsidi per desa dialokasikan sebesar Rp20 juta. Selain itu terdapat juga bantuan sebesar Rp5 ribu per hak pilih.
"Jadi, anggaran sebesar Rp10,8 miliar itu untuk bantuan per desa sebesar Rp20 juta ditambah Rp5 ribu per hak pilih ," katanya.
AYO BACA : Pilkada Cianjur, Partai Non Parlemen Punya 151 Ribu Suara