REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Joko Widodo menunjuk Tito Karnavian sebagai menteri dalam negeri. Selang beberapa lama mantan Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan atau akrab dipanggil Iwan Bule terpilih menjadi ketua umum PSSI. Keduanya menambah daftar jenderal polisi baik aktif atau purnawirawan yang duduk di jabatan publik di luar struktur kepolisian. Berikut sejumlah jabatan yang diisi jenderal kepolisian.
Kepala Bulog
Pemerintah menunjuk mantan Kabareskrim Budi Waseso sebagai kepala Badan Urusan Logistik pada April 2018 lalu. Ia diharapkan dapat mengatasi sengkarut beras di Tanah Air. Sebelum menjabat kepala Bulog, Buwas, sapaan akrabnya, pernah ditunjuk menjadi kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2015. Buwas memasuki masa pensiun pada Maret 2018 lalu.
Ketua Kwarnas Pramuka
Tak hanya menjabat sebagai kepala Bulog, Budi Waseso kini juga menduduki posisi ketua Kwarnas Pramuka. Ia terpilih dalam Munas pada 28 September lalu setelah mengalahkan pejawat Adhyaksa Dault. Namun Munas sempat diterpa isu tak sedap yakni adanya dugaan tekanan aparat ke kwarda untuk mengegolkan Buwas. Meski pun hal tersebut kemudian dibantah.
Ketua KPK
Komisi III DPR RI menetapkan Irjen Firli Bahuri sebagai ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023. Firli terpilih meski menuai kecaman dari pegiat antikorupsi. Firli sebelumnya pernah menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK pada 2018 dan terakhir sebagai Kapolda Sumsel pada 2019.
Ketua PSSI
Mochamad Iriawan memenangkan pemilihan kursi ketua umum PSSI periode 2019-2023. Dalam KLB PSSI yang berlangsung Sabtu (2/11) di Hotel Shangrila Jakarta, Iwan Bule, sapaan akrabnya berhasil menang mutlak. Tidak tanggung-tanggung, mantan Kapolda Metro Jaya dan Jawa Barat ini mendapat 82 suara dari total 86 pemilik suara.
Nama Iriawan muncul ke publik saat menangani kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen pada 2009 yang melibatkan ketua KPK saat itu, Antasari Azhar. Iriawan yang saat ini juga menjabat di Sestama Mabes Polri akan memasuki masa pensiun dalam waktu dekat.
Kepala Badan Intelijen Negara
Presiden Joko Widodo menunjuk Budi Gunawan sebagai kepala Badan Intelijen Negara pada 2016 silam. Ia sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala Lembaga Pendidikan Polri. Posisi ini cukup strategis karena membawahi lembaga-lembaga pendidikan di kepolisian.
Budi Gunawan yang hampir menjadi Kapolri juga dikenal dekat dengan Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri. Pada Januari 2015, KPK pernah menetapkan, BG, sapaan akrabnya sebagai tersangka. Namun ia menang di praperadilan.
Kepala Badan Narkotika Nasional
Kepala Badan Narkotika Nasional dijabat oleh Heru Winarko sejak 1 Maret 2018 silam. Sebagai kepala BNN, pangkat Heru pun naik menjadi Komisaris Jenderal Polisi. Sebelumnya ia pernah menduduki sejumlah posisi strategis, salah satunya sebagai kepala Polda Lampung.
Menteri Dalam Negeri
Presiden Joko Widodo menunjuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai menteri dalam negeri bulan lalu. Tito dinilai tepat untuk menduduki posisi yang sebelumnya ditempati kader PDIP, Tjahjo Kumolo. Penunjukkan Tito sempat menuai pertanyaan. Pasalnya Tito dianggap gagal dalam mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.