REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Persatuan Bulu Tangkis (PB) Djarum menegaskan akan pamit dari kegiatan audisi beasiswa bulu tangkis usia dini bila tak diberi ruang penamaan klub dalam kegiatan ini. Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta PB Djarum tidak mencantumkan nama klub asal Kudus, Jawa Tengah (Jateng) itu.
KPAI beranggapan audisi itu terasosiasi dengan produk rokok yang dinilai bertentangan dengan pembinaan anak. Mediasi pernah dilakukan oleh kemenpora dan kedua pihak, KPAI dan PB Djarum. Kesepakatan tercapai, kegiatan audisi tetap berjalan hingga selesai tahun ini.
"Kami akan evaluasi, targetnya Januari tahun depan sudah ada kepastiannya. Kalau tidak diberi ruang, kami akan pamit beneran," kata Program Director Bakti Olah Raga Djarum Foundation, Yopie Rosimin, kepada pers di Kudus, Selasa (19/11) petang.
Ketika dikonfirmasi maksud "diberi ruang", Yopie menyebut diberi izin untuk mencantumkan nama Djarum Badminton Club (PB Djarum) dalam event tersebut seperti selama ini. "PB Djarum diberi ruang yang cukup. Itu saja," ujarnya.
Menurut Yopie, sepanjang pihaknya diseret ke peraturan yang tidak ada hubungannya dengan olah raga, maka mereka tidak akan mengikutinya.
"Kami tak mau ribut-ribut kok, cuma ingin diberi ruang yang cukup saja," kata Yopie. "Selama 14 tahun kami mengadakan kegiatan ini, dan kami sudah berada di jalur pembinaan yang benar. Sudah ada hasil dari program pembinaan model ini."