REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memberi pesan dalam rencana pembangunan kereta semi cepat relasi Jakarta-Surabaya yakni penggunaan komponen dalam negeri atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang lebih besar. Presiden juga meminta alih teknologi dilakukan lebih cepat.
"Ada pesan Presiden yang paling penting adalah TKDN itu harus ditingkatkan dan yang kedua kontraktor Indonesia harus dilibatkan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta pada Rabu (20/11).
Untuk jumlah investasi kereta semi cepat ditargetkan Budi mencapai sebesar Rp 60 triliun hingga Rp 100 triliun. Menurut dia, pembangunan proyek kereta semi cepat rencananya dimulai pada 2022 dan selesai 2026.
"Namun tadi Presiden secara umum meminta semua pekerjaan itu dipercepat," jelas Budi.
Untuk kereta semi cepat akan dibangun bersama perusahaan Jepang dengan Indonesia, serta dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia. Saat ini rencana pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya masih pada tahap studi kelayakan yang ditargetkan selesai pada November 2020.
Setelah studi tersebut selesai, maka lelang untuk proyek pembangunan akan dilaksanakan. "Itu dibagi dalam beberapa segmen sehingga dalam kecepatan bisa dicapai kecepatan yang lebih baik, dan sumber daya manusia yang belajar juga lebih banyak," katanya.