Rabu 20 Nov 2019 20:18 WIB

Ammana Syariah Targetkan Pembiayaan Rp 40 Miliar ke UMKM

Saat ini, pembiayaan sudah disalurkan ke 10 ribu UMKM.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
CEO PT Ammana Fintek Syariah, Lutfi Adhiansyah (kiri)
Foto: dokpri
CEO PT Ammana Fintek Syariah, Lutfi Adhiansyah (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Ammana Fintek Syariah menargetkan, penyaluran pembiayaan ke Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa mencapai Rp 40 miliar. Saat ini, dana yang disalurkan ke UMKM sudah mencapai Rp 30 miliar. 

"Ini sudah jelang libur, jadi paling akan kita tambah Rp 10 miliar lagi. Hal itu karena, kalau sudah tanggal 20 Desember ke atas,  (penyaluran) sudah tidak efektif," ujar CEO sekaligus Co-Founder Ammana Lutfi Adhiansyah kepada Republika.co.id saat menghadiri Anugerah Syariah Republika (ASR) di Jakarta, pada Selasa, (19/11).

Ia melanjutkan, kini pembiayaan sudah disalurkan ke 10 ribu UMKM. Plafon yang dibebankan di bawah 20 juta per pelaku usaha. 

"Kita memang sasar mereka yang belum terlayani perbankan, karena opsi permodalan mereka sangat sedikit. Jadi fintech sebagai alternatif pembiayaan," jelas Lutfi. 

Selain ke sektor UMKM, Ammana juga menyalurkan pembiayaan ke industri umroh, agrobisnis, serta e-commerce. Ditargetkan, pembiayaan ke industri umrah mencapai Rp 50 miliar hingga akhir 2020.

"Jadi kita biayai travel umroh maupun talangan untuk keberangkatan umrah. Lalu kalau agrobisnis kita masuk ke palm oil dan kelapa," tuturnya.

Sedangkan pembiayaan e-commerce, Lutfi menjelaskan, dana dikucurkan ke para penjual yang sudah menggunakan platform e-commerce. Menurutnya, para penjual online sedang tumbuh dan membutuhkan permodalan.

"Kita juga masuk ke pembiayaan outlet pulsa yang butuh permodalannya Rp 1 juta. Itu total perputaran uangnya mencapai Rp 7 miliar dalam sehari," kata Lutfi. 

Meski membiayai banyak sektor, dirinya mengaku, porsi pembiayaan terbesar masih ke UMKM. Menyusul di belakangnya ke e-commerce, serta ketiga ke industri umroh. 

Sebagai perusahaan financial technology peer 2 peer (fintech p2p) lending, sumber dana Ammana berasal dari para investor atau lender. Saat ini, ujar dia, jumlah lender ritel menembus 59 ribu. 

"Tapi kita sekarang kombinasi, lender kita nggak hanya ritel tapi sudah ke opsi investor super lender seperti perbankan. BNI Syariah, BRI Syariah, Mandiri Syariah, sudah menjadi partner kami karena mereka juga targetkan UMKM, jadi kita coba bantu salurkan," jelas Lutfi. 

Dirinya berharap, tahun depan pembiayaan yang disalurkan dapat mencapai Rp 100 miliar. Dengan begitu semakin banyak sektor yang terbantu, khususnya UMKM.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement