Oleh: Dr Adian Husaini, Pengasuh Pondok Pesantren Attaqwa, Depok.
Menteri Nadiem Makarim bertekad memperbaiki kualitas pendidikan kita. Ulama-ulama Nusantara telah banyak menulis masalah ini. Konsep mereka canggih, lebih hebat dari konsep karakter Thomas Lickona. Tidak percaya? Ya, silakan...
Problem pendidikan kita yang paling mendasar sebenarnya sederhana: hilangnya adab guru dan murid (loss of adab). Inilah akar masalah pendidikan kita, dan bahkan – menurut Prof Syed Muhammad Naquib al-Attas -- menjadi akar krisis yang melanda umat Islam.
Di Nusantara, banyak kitab adab guru dan murid karya para ulama kita. Di Jakarta, misalnya, Mufti Betawi Sayyid Utsman menulis kitab 'Adabul Insan' – satu kitab kecil huruf Arab Melayu yang cocok diajarkan pada anak-anak tingkat sekolah dasar. Tokoh Persatuan Islam (Persis), A. Hassan menulis buku berjudul “Kesopanan Tinggi” dan “Hai Putraku”, tahun 1946, yang hingga kini belum diterbitkan menjadi buku.
Sastrawan besar kita, Raja Ali Haji, menulis kitab “Gurindam 12”, yang berisi panduan adab kepada diri, keluarga, pemimpin, bahasa, Nabi, juga Allah SWT.
Salah satu Kitab Adab guru dan murid yang terkenal adalah kitab “Ādabul ’Ālim wal-Muta’allim” karya KH Hasyim Asy’ari.