REPUBLIKA.CO.ID, AGAM— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam sudah selesai membersihkan sisa material longsor dan bebatuan yang menutupi jalan Galapuang pasca bencana banjir bandang di Jorong Galapuang, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam pada Rabu (20/11) lalu.
Pembersihan jalan yang terputus sepanjang 200 meter ini selesai pada Sabtu (23/11) sore. Jalan yang terputus tersebut menghubungan dari Muko-Muko ke Sungai Batang. Jalan ini berada di sepanjang tepian Danau Maninjau.
"Arus lalulintas yang tertutup sudah normal sejak Sabtu kemarin," kata Kepala BPBD Agam Muhammad Lutfi Ar, Ahad (24/11).
Material longsor yang menutupi jalan tersebut sempat berukuran tinggi tiga sampai empat meter.
Pemkab Agam dan BPBD menurunkan dua alat berat untuk membersihkan bah dan batu. Jalan tersebut diperioritaskan lebih dulu sejak Kamis (21/11) siang karena menjadi akses penting bagi masyarakat Galapuang.
Selain BPBD, tim yang berkerja di lapangan merupakan anggota dari Satpol PP Damkar, Dandim 0304 Agam, Polres Agam, Baznas, TRC Semen Padang, Rumah Zakat, sejumlah organisasi masyarakat dan warga sekitar.
Pemerintah Kabupaten Agam telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 15 hari terhitung sejak Kamis kemarin. Waktu dua minggu diperlukan untuk tanggap darurat bencana supaya BPBD dapat memastikan tidak ada lagi bencana serupa ke depan.
Bupati Agam, Indra Catri, mengatakan pihak BPBD sedang menyisir titik-titik sumber banjir bandang di bukit Kuduak Banting yang berdiri tegak di dekat pemukiman warga dan Danau Maninjau. "Kami ingin melihat betul ke lapangan. Saya maunya setelah ini tidak ada lagi longsor dan tidak ada lagi bencana," ucap Indra.