REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Kota Bekasi meminta agar GTK (guru atau tenaga kependidikan) kontrak langsung diangkat menjadi PNS (pegawai negeri sipil). FPHI menilai, bahwa kebijakan tersebut merupakan penghargaan pemerintah kepada GTK kontrak yang telah mengabdi selama ini.
Ketua FPHI Kota Bekasi Firmansyah mengatakan, pihaknya meminta agar pemerintah memprioritaskan GTK kontrak untuk diangkat menjadi PNS. Ia menyampaikan, aspirasi tersebut bukan hanya tuntutan dari GTK kontrak di Kota Bekasi, namun juga merupakan aspirasi GTK kontrak seluruh Indonesia.
"(Aspirasi) itu dari sebelum CPNS 2018. Sebelum-sebelumnya juga kita selalu sampaikan. Kemarin teman-teman kita yang di DPC dan DPP menggugat undang-undang ASN untuk direvisi agar guru-guru honorer yang sudah mengabdi diangkat dulu menjadi CPNS tanpa tes jangan mengambil yang baru baru atau tes umum," kata Firmansyah kepada Republika, Senin (25/11).
Ia menyatakan, hingga saat ini, setidaknya jumlah GTK kontrak di Kota Bekasi mencapai 5.600-an orang. Jumlah tersebut merupakan 50 persen dari jumlah seluruh GTK di sekolah negeri di Kota Bekasi.
"Makanya kalau kemarin kita itu untuk masalah CPNS mogok massal itu bisa mati dunia pendidikan," kata dia.
Menurutnya, dengan sistem rekrutmen CPNS saat ini, GTK honorer yang diangkat menjadi PNS tak lebih dari satu persen. Ia menceritakan, dalam pengangkatan CPNS tahun 2018 di Kota Bekasi, hanya ada 20 orang yang lolos, dari jumlah total lebih dari 5.600 orang. Oleh karena itu, jika GTK tidak mendapatkan perlakuan khusus, ia menilai, peristiwa itu akan terulang kembali pada rekrutmen CPNS 2019.
Dalam kesempatan yang sama, ia pun bersyukur, GTK honorer di Kota Bekasi sudah sejahtera. Ia menjelaskan, GTK honorer yang ada di Kota Bekasi mendapatkan gaji senilai Rp 3,9 juta setiap bulannya.
"Alhamdulillah untuk saat ini ini selalu turun setiap bulan, cuma tidak tepat waktu. Kadang di akhir bulan atau di pertengahan bulan. Harusnya kan di antara tanggal satu sampai 10, molor saja ke tanggal 15 tanggal 20. Tapi untuk sekarang tetap selalu dibayarkan alhamdulillah," ujar Firmansyah.
Pada akhirnya, ia pun berharap agar gaji tersebut dapat dinaikkan. Ia beralasan, kenaikan tersebut seharusnya sejajar dengan UMK Bekasi yang mencapai Rp4,5 juta.
"Ya syukur-syukur kita sudah 4 juta lebih, sesuai UMK-nya," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah membenarkan bahwa jumlah GTK kontrak di Kota Bekasi ada sekitar 5.600 orang. Ia menyatakan, angka tersebut mayoritas ada GTK di tingkat sekolah dasar (SD).
"Kalau di Kota Bekasi sekarang sudah tidak ada lagi istilah guru honorer, sekarang adanya guru tenaga kerja kontrak. Kalau guru honorer kan digaji oleh sekolah, sekarang sudah tidak ada guru digaji oleh sekolah. Sekarang semuanya oleh APBD," kata Inayatullah.
Ia juga menyampaikan, seluruh GTK itu mendapatkan gaji yang telah dianggarkan dalam APBD Kota Bekasi. Lalu, gaji tersebut akan diterimakan secara langsung melalui rekening masing-masing GTK.
Selanjutnya, ia menyebutkan, jumlah GTK di seluruh Kota Bekasi terdapat 11.065 orang. Keseluruhan GTK tersebut bekerja di sekolah SD dan SMP negeri di Kota Bekasi.
Dalam kesempatan yang sama, ia berharap kepada pemerintah agar seluruh GTK kontrak itu dapat diangkat menjadi PNS. Jika hal itu tidak memungkinkan, ia mengusulkan agar GTK kontrak segera diangkat menjadi P3K. Ia menilai, dengan diangkatnya GTK kontrak menjadi PNS maka hal itu akan meningkatkan kesejahteraan dan berdampak pada perbaikan kualitas pendidikan.
"Kalau tidak salah tahun ini cuma dapat 171 ribu orang. Itu CPNS seluruhnya, bukan guru doang. Kalau untuk lebih jelas tanya ke bkppd gurunya berapa. Harapan Kita mah sekitar 5.000 diangkat kan," kata dia.
Di sisi lain, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono dalam apel Hari Guru mendorong agar seluruh guru, baik PNS dan non-PNS ikut memberikan motivasi untuk siswa. Menurutnya, langkah tersebut dapat meningkatkan kualitas anak didik.
Ia menambahkan, Bangsa Indonesia memiliki tantangan kompleks di masa mendatang, salah satunya terkait dengan kemajuan teknologi. Dengan demikian, motivasi yang diberikan setidaknya bisa diarahkan untuk membangun siswa agar memiliki inovasi dan berdaya saing.
"Mari kita terus memotivasi para murid-murid di sekolah supaya dapat berkreasi dan memiliki inovasi. Supaya kedepannya tumbuh generasi yang unggul, memiliki daya saing untuk menghadapi perkembangan zaman dan teknologi. Tentunya mari bersama mewujudkan Kota Bekasi Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera dan Ihsan," kata Tri.
Opsi Bagi Guru Honorer