REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemerintah Irak mengatakan tiga bom yang meledak secara berurutan menewaskan lima orang dan melukai puluhan lainnya, Rabu (27/11). Ledakan ini menjadi serangan terkoordinasi pertama sejak unjuk rasa antipemerintah meletus dua bulan yang lalu.
Petugas keamanan Irak mengatakan bom yang meledak di barat daya Baiyaa menewaskan tiga orang dan melukai lima orang. Sementara ledakan di Shaab City menewaskan dua orang dan melukai empat orang. Serangan di Baladiyat melukai empat orang.
Belum diketahui siapa yang bertanggungjawab atas pengeboman ini. Serangan biasanya diklaim oleh ISIS. Irak sudah menyatakan menang dari kelompok teroris itu dua tahun yang lalu.
Namun mereka masih memiliki beberapa tempat bersembunyian di Irak dan kerap melakukan serangan sporadis di negara itu. Terakhir ISIS menyerang kota suci Syiah, Karbala pada September lalu.
Mereka meledakkan sebuah minibus dan menewaskan 12 orang. ISIS sunni radikal memandang kelompok Muslim Syiah adalah orang-orang bidah dan pantas untuk mati.
Petugas yang memberitahukan informasi pengeboman Selasa (26/11) tidak dapat menyebutkan nama mereka. Mereka tidak berwenang memberikan keterangan kepada media.
Mereka mengatakan serangan-serangan itu dilakukan dengan dua bom sepeda motor dan satu bom pinggir jalan. Pengemboman ini dilakukan jauh dari Tahrir Square, tempat para pengunjuk rasa antipemerintah menggelar aksinya.