REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM resmi menyatakan program B30 laik jalan. Dengan implementasi B30, maka negara bisa menghemat impor minyak sebesar 165 ribu barel per hari.
Direktur Jenderal Energi Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian FX Sujiastoto menjelaskan dari program B30 ini pasokan FAME yang dibutuhkan dalam setahun adalah sebesar 9,6 juta kiloliter (KL). Dari angka tersebut artinya pemerintah mampu menghemat impor minyak sebesar 165 ribu barel per hari.
"Jadi bagaimana menyelesaikan defisit ini dengan mengembangkan EBT jadi tersedia di dalam negeri, ini yang kita dorong. Volume dari FAME target kita 9,6 juta KL, itu setara dengan 165 ribu barel per hari," ujar Sujiastoto, Kamis (28/11).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan dengan adanya uji jalan maka program B30 ini bisa segera dilakukan pada 1 Januari esok. "Rekomendasi teknis B30 ini kami sampaikan berdasarkan hasil jalan, uji performa kendaraan, monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh tim teknis. Secara umum dari hasil uji jalan B30, maka B30 siap diimplementasikan pada kendaraan bermesin diesel per 1 Januari 2020," ujar Dadan.