Sabtu 30 Nov 2019 19:05 WIB

Suporter Timnas yang Sempat Ditahan di Malaysia Tiba di Bali

Andreas Setiawan sempat ditahan pihak PDRM terkait dugaan teror bom.

Red: Israr Itah
Sekretaris Kemenpora RI, Gatot S Dewa Broto (kanan) menerima suporter timnas Indonesia yang menjadi korban kekerasan di Malaysia, Fuad Naji dan Yovan Restu yang didampingi Darius Sinathrya, Kamis (28/11) di kantor Kemenpora.
Foto: Dok Humas Kemenpora
Sekretaris Kemenpora RI, Gatot S Dewa Broto (kanan) menerima suporter timnas Indonesia yang menjadi korban kekerasan di Malaysia, Fuad Naji dan Yovan Restu yang didampingi Darius Sinathrya, Kamis (28/11) di kantor Kemenpora.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Andreas Setiawan, seorang suporter sepak bola Indonesia yang sempat ditahan oleh pihak Polisi Diraja Malaysia (PDRM) tiba di Bali pada Jumat (30/11) malam. "Puji Tuhan di sini aku senang sekali bisa kembali ke Bali lagi sama teman-teman dan juga keluarga yang bakal ketemu," ujar Andreas Setiawan di terminal kedatangan internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Sebelumnya, Andreas Setiawan sempat ditahan pihak PDRM terkait dugaan teror bom di sosial media saat pertandingan Malaysia melawan Indonesia pada laga kelima Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11) lalu.

Baca Juga

Ia ditangkap bersama dua rekannya sesama suporter yang lain, yaitu Rifki Chorudin dan Iyan Prada Wibowo. Namun, kedua orang suporter sepak bola Indonesia tersebut telah dibebaskan terlebih dahulu oleh PDRM.

Kedatangan Andreas Setiawan di Bali, disambut oleh rekannya-rekannya dan puluhan suporter lain yang tergabung dalam Suporter Indonesia Pulau Bali (SIPB).

Kedatangan Andreas sempat menarik perhatian warga dan penumpang yang berada di terminal kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai. Sebab para suporter tersebut menyambut Andreas dengan meneriakkan yel-yel dan menyanyikan lagu Indonesia Pusaka sepanjang jalan menuju kawasan parkir bandara.

Andreas yang saat itu mengenakan jaket berwarna hitam dengan bendera Merah Putih di dada juga tampak gembira dan terharu ketika mendapatkan ucapan selamat dan pelukan dari sejumlah rekannya yang menyambut.

Andreas Setiawan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada teman-teman suporter dan seluruh masyarakat di Bali dan yang berada seluruh wilayah Indonesia.

"Saya juga berterima kasih kepada teman-teman di Malaysia atas dukungan dan doa yang telah diberikan selama ini, sehingga saya bisa bebas dan bisa kembali ke Indonesia dengan selamat," katanya.

Ia mengaku selama di Malaysia mendapatkan bantuan dari pihak KBRI di Kuala Lumpur dan Aliansi Suporter Indonesia hingga akhirnya dapat dibebaskan setelah beberapa hari ditahan.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُۗ وَلْيَكْتُبْ بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِالْعَدْلِۖ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ اَنْ يَّكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللّٰهُ فَلْيَكْتُبْۚ وَلْيُمْلِلِ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّهٗ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔاۗ فَاِنْ كَانَ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيْهًا اَوْ ضَعِيْفًا اَوْ لَا يَسْتَطِيْعُ اَنْ يُّمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهٗ بِالْعَدْلِۗ وَاسْتَشْهِدُوْا شَهِيْدَيْنِ مِنْ رِّجَالِكُمْۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُوْنَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَّامْرَاَتٰنِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَۤاءِ اَنْ تَضِلَّ اِحْدٰىهُمَا فَتُذَكِّرَ اِحْدٰىهُمَا الْاُخْرٰىۗ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَۤاءُ اِذَا مَا دُعُوْا ۗ وَلَا تَسْـَٔمُوْٓا اَنْ تَكْتُبُوْهُ صَغِيْرًا اَوْ كَبِيْرًا اِلٰٓى اَجَلِهٖۗ ذٰلِكُمْ اَقْسَطُ عِنْدَ اللّٰهِ وَاَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَاَدْنٰىٓ اَلَّا تَرْتَابُوْٓا اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيْرُوْنَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَلَّا تَكْتُبُوْهَاۗ وَاَشْهِدُوْٓا اِذَا تَبَايَعْتُمْ ۖ وَلَا يُضَاۤرَّ كَاتِبٌ وَّلَا شَهِيْدٌ ەۗ وَاِنْ تَفْعَلُوْا فَاِنَّهٗ فُسُوْقٌۢ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّٰهُ ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun daripadanya. Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya), atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi (yang ada), agar jika yang seorang lupa, maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas waktunya baik (utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual beli, dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

(QS. Al-Baqarah ayat 282)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement