REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) saat ini, tidak hanya dituntut mampu mendidik anak-anak dengan metode konvensional. Melainkan juga dituntut untuk tidak gagap teknologi (gaptek), khususnya menyangkut perkembangan teknologi informasi.
"Dengan memahami perkembangan teknologi informasi, guru PAUD bisa mengikuti perkembangan dalam melaksanakan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Lebih dari itu, penggunaan teknologi informasi juga akan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan anak menjadi tidak cepat bosan," jelas Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, Imam Wahyudi dalam seminar pendidikan yang diikuti 750 guru PAUD se-Kabupaten Purbalingga, Senin (2/12).
Dia menyebutkan, dengan mengikuti perkembangan teknologi informasi, maka inovasi kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan akan terus berkembang. Dengan demikian anak didik juga akan memiliki paradigma yang lebih maju.
Imam menyebutkan, pengajaran yang tepat pada anak-anak usia dini akan sangat menentukan perkembangan tumbuh kembang anak. Di masa PAUD, otak anak telah tumbuh 80 persen dari otak manusia dewasa. Sehingga pengajaran pada masa ini akan sangat menentukan.
"Pada masa golden age, guru PAUD jangan sampai salah strategi dalam melakukan pengajaran. Pengajaran pada rentang usia ini, akan sangat menentukan kondisi anak selanjutnya," ujarnya.
Dia menambahkan, Pemkab Purbalingga saat ini sedang menuju kabupaten yang layak anak. Dia meminta agar semua pihak bisa mendukung upaya tersebut.
"Kabupaten layak anak menjadi hal yang penting untuk memenuhi hak anak untuk memperoleh perlindungan dari negara," katanya.