Rabu 04 Dec 2019 20:23 WIB

Industri 4.0 Bisa Dongkrak Ekspor Hingga 10 Persen

Penerapan industri 4.0 di Indonesia lebih banyak dikembangkan di sektor manufaktur.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Industri manufaktur
Foto: Prayogi/Republika
Industri manufaktur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan, industri 4.0 dapat menaikkan ekspor hingga 10 persen. Pasalnya, dengan penerapan industri 4.0, daya saing Indonesia juga akan semakin meningkat. 

Menurut Putu, penerapan industri 4.0 akan mendorong peningkatan produktivitas hingga dua kali lipat. Selain itu, industri 4.0 dapat membangun kapabilitas inovasi lokal.

Baca Juga

"Efisiensi akan meningkat, produktivitas meningkat. Sehingga bisa mendorong ekspor," kata Putu di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/12).

Putu menilai langkah Indonesia masuk ke industri 4.0 sudah sangat tepat. Secara tidak langsung, penerapan industri 4.0 akan memberikan dampak yang positif terhadap sektor manufaktur. Seperti diketahui, sektor manufaktor Indonesia beberapa waktu terakhir mengalami kelesuan.

Putu mengungkapkan, penerapan industri 4.0 di Indonesia lebih banyak dikembangkan di sektor manufaktur. Saat ini, pengembangan industri 4.0 masih difokuskan pada hubungan antara sumber daya manusia dan mesin di dalam proses produksi.

Dalam menerapkan industri 4.0, menurut Putu, pemerintah menetapkan 10 langkah prioritas diantaranya membangun infrastruktur digital nasional hingga pemberian insentif bagi investor asing untuk percepatan transfer teknologi. Selain itu, pemerintah juga membangun ekosistem inovasi melalui pengembangan pusat-pusat penelitian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement