Jumat 06 Dec 2019 04:53 WIB

BI dan Jepang Dorong Penggunaan Mata Uang Lokal

BI dan Jepang dorong pemakaian mata uang lokal untuk penyelesaian perdagangan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Bank Indonesia
Foto: Republika/Prayogi
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Jepang Taro Aso dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyepakati pembentukan kerangka kerja sama untuk mendorong penggunaan mata uang lokal guna penyelesaian perdagangan bilateral dan investasi langsung. Kesepakatan Local Currency Statement (LCS)  tersebut dituangkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman pada hari ini (5/12) di Tokyo.

Dilansir siaran pers, Kementerian Keuangan Jepang dan Bank Indonesia mencapai kesepakatan bersama terkait inisiatif untuk mendorong penggunaan mata uang lokal untuk penyelesaian perdagangan dan investasi langsung. Antara lain, penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung dan perdagangan antarbank antara mata uang yen dan rupiah.

"Kerja sama ini akan diperkuat melalui sharing informasi dan diskusi secara berkala antara otoritas Jepang dan Indonesia," katanya.

Kolaborasi antara Kementerian Keuangan Jepang dan Bank Indonesia ini menandai tonggak penting dalam memperkuat kerja sama keuangan bilateral antara Jepang dan Indonesia. Otoritas kedua negara memandang hal tersebut akan berkontribusi positif dalam mendorong penggunaan mata uang lokal untuk penyelesaian perdagangan dan investasi langsung antara kedua negara.

Local Currency Statement (LCS) framework adalah penyelesaian transaksi perdagangan antara dua negara yang dilakukan dalam mata uang masing-masing negara. Setelmen transaksinya dilakukan di dalam yurisdiksi wilayah negara masing-masing. Sebelum dengan Jepang, Bank Indonesia telah melaksanakan kerjasama dengan Malaysia (BNM) dan Thailand (BoT).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement