Kamis 05 Dec 2019 23:53 WIB

Wapres Berharap Parpol Jaga Stabilitas Demokrasi

"Stabilitas politik berjalan paralel dengan stabilitas ekonomi," kata Ma'ruf Amin.

Wakil Presiden KH Ma
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin berharap partai-partai politik di Indonesia menjaga stabilitas demokrasi agar berpengaruh pada iklim investasi dan perekonomian di dalam negeri. Hal itu diungkapkan oleh Ma'ruf saat menghadiri Penutupan Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar, di The Ritz Carlton Hotel, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (5/12) malam.

"Stabilitas politik berjalan paralel dengan stabilitas ekonomi. Menjaga stabilitas politik nasional menjadi kunci. Oleh karena itu, jangan sampai ada destabilisasi politik yang akan berpengaruh pada iklim investasi," kata Wapres.

Baca Juga

Kondisi politik yang tenang dan tanpa konflik akan mendorong tumbuh investasi dan ekonomi bagi negara. Sehingga, lanjut Wapres, salah satu tujuan pemerintahan untuk menciptakan lapangan kerja bagi kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.

“Orientasinya adalah politik lapangan kerja untuk kesejahteraan masyarakat. Stabilitas juga penting untuk membangun SDM Indonesia yang unggul dalam menghadapi persaingan ekonomi global,” katanya pula.

Karena itu, Wapres berharap Partai Golkar dapat secara konsisten menjaga solidaritas internal organisasinya. Sehingga, soliditas antara pengurus dan anggota partai dapat berkontribusi pada kondisi politik nasional.

“Pemerintah mengharapkan Partai Golkar melalui kader-kadernya yang mumpuni, untuk mengawal stabilitas poltik nasional,” ujarnya pula.

Munas X Partai Golkar digelar sejak Selasa (3/12) dan menetapkan secara aklamasi Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum periode 2019-2024. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut mendapatkan dukungan suara 100 persen dari peserta munas.

Pada kesempatan itu, Airlangga menyampaikan sejumlah pesan kepada seluruh pendukungnya usai penyelenggaraan Munas yang digelar sejak 3 Desember 2019 lalu.

"Tidak ada lagi pendukung Bamsoet dan pendukung Bambang Soesatyo, yang ada adalah kader Partai Golkar," kata Airlangga di Ritz-Carlton, Jakarta.

Airlangga menegaskan, dirinya akan menjadi pemimpin untuk seluruh kader Partai Golkar di mana pun berada. Airlangga juga menyampaikan bahwa dirinya juga akan berbicara dengan mantan rivalnya di munas, Bambang Soesatyo terkait pengurus Partai Golkar lima tahun mendatang.

"Mohon izin tidak semuanya disebutkan saya diberi waktu 60 hari. Tetapi saya akan berjanji saya akan kerjakan maksimal 45 hari," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement