Jumat 06 Dec 2019 04:00 WIB

Ajaran Doa Rasulullah SAW Hadapi 4 Perkara Kesia-siaan

Doa Rasulullah diajarkan untuk menghadapi kesia-siaan 4 perkara.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Doa menghadapi empat perkara kesia-siaan dianjurkan Rasulullah. Foto berdoa Ilustrasi
Foto: Antara
Doa menghadapi empat perkara kesia-siaan dianjurkan Rasulullah. Foto berdoa Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk tak hentinya memanjatkan doa kepada Allah SWT. Sebab, bagaimanapun doa adalah senjata bagi seorang mukmin. 

Di antara doa yang dianjurkan tersebut adalah doa  memohon pelindungan kepada Allah SWT dari empat perkara kesia-siaan selama di dunia. Doa tersebut biasa dibacakan Rasulullah SAW. 

Baca Juga

Doa memohon perlindungan dari empat perkara itu dapat ditemukan dalam kitab Sunan an-Nasai yakni hadis nomor 5375. Berikut doa Nabi Muhammad SAW agar mendapat perlindungan dari Allah dari empat perkara: 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ، ومِنْ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ، وَمِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَؤُلاَءِ الأَرْبَعِ   

Allahumma iInni a'udzubika min 'ilmin lama yanfa' wa qalbin la yakhsya' wa du'ain lama yusma' wa nafsin lam tasyba'. Allahumma Inni a'udzubika min haulaai al-arba.'   

Artinya “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari doa yang tidak didengar dan jiwa yang tidak merasa puas. Ya Allah aku berlindung kepadamu dari empat perkara tersebut.   

Doa Nabi Muhammad SAW yang memohon perlindungan dari empat perkara itu juga dapat ditemukan dalam kita hadis Abu Dawud urutan hadis nomor 1324 dan Ibnu Majah urutan hadits nomor 246 dan 3827.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement