Selasa 24 Sep 2024 11:30 WIB

Doa Rasulullah Saat Hujan Deras Menerjang, Air Jadi Berkah tak Jadi Banjir

Hujan mengguyur sejumlah kota besar di Indonesia setelah mengalami kemarau.

Seorang anak menawarkan jasa ojek payung kepada warga di Stasiun Tebet, Jakarta, Selasa (30/1/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan potensi hujan dengan variasi intensitas yang beragam di wilayah Indonesia diprediksi masih dapat terjadi hingga memasuki periode awal bulan Februari 2024. BMKG menjelaskan, cuaca musim hujan Februari 2024 disebabkan oleh aktivitas Monsun Asia yang disertai adanya potensi seruakan dingin sehingga berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.
Foto: Republika/Prayogi
Seorang anak menawarkan jasa ojek payung kepada warga di Stasiun Tebet, Jakarta, Selasa (30/1/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan potensi hujan dengan variasi intensitas yang beragam di wilayah Indonesia diprediksi masih dapat terjadi hingga memasuki periode awal bulan Februari 2024. BMKG menjelaskan, cuaca musim hujan Februari 2024 disebabkan oleh aktivitas Monsun Asia yang disertai adanya potensi seruakan dingin sehingga berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hujan mengguyur sejumlah kota besar di Indonesia setelah sebelumnya mengalami kemarau.  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, sejumlah kota besar di Indonesia diperkirakan hujan, seperti Pekanbaru, Medan, Serang, Jakarta, Manado, Makassar, dan Jayapura.

Dalam keterangan yang dikutip pada Senin, prakirawan cuaca BMKG Rif'at Darajat menjelaskan, daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi terpantau memanjang di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, kemudian dari Jawa Timur hingga Jawa Barat, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Barat, dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Selatan, dari Papua Pegunungan hingga Papua Barat Daya.

Baca Juga

"Selain itu, daerah pertemuan angin atau konfluensi terpantau di Samudera Hindia Barat Daya Pulau Jawa. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," kata Rif'at.

Intensitas air yang turun di musim hujan tentu akan meningkat. Hal ini terkadang bisa menimbulkan rasa khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya bencana banjir karena debit air yang cukup tinggi.

Jika sudah terjadi banjir, tentu saja keselamatan nyawa jadi terancam karena luapan air bisa menerjang dan mengeruk aneka benda yang dilaluinya. Mengingat hal tersebut, ketika hujan deras turun dan dikhawatirkan terjadi banjir, dianjurkan untuk memanjatkan doa yang dibaca Rasulullah.

Dilansir dari laman kemenag.go.id, doa ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang dinukil oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib, (Kairo: Darud Diyan lit Turats, 1987 M/1408 H), halaman 176.

Rasulullah membaca doa ini saat khutbah Jumat berlangsung ketika seorang sahabat datang melapor bahwa hujan deras yang selama sekira enam hari berlangsung membuat masyarakat kehilangan harta benda dan merusak fasilitas jalan.

 

Doa lengkap Rasulullah..

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement