Jumat 06 Dec 2019 03:58 WIB

ACT Madiun Dukung Penyaluran Lumbung Pangan Wakaf

ACT mendukung penyaluran Lumbung Pangan Wakaf untuk mendukung permasalahan pangan.

 Peluncuran Humanity Rice Truck yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Foto: Dokumen.
Peluncuran Humanity Rice Truck yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Madiun mendukung penyaluran Lumbung Pangan Wakaf (LPW) binaan Global Wakaf yang berada di Blora, Jawa Tengah, untuk disalurkan di wilayahnya guna mendukung permasalahan pangan yang ada di Indonesia.

Kepala cabang ACT Madiun Soemintoro, Kamis, mengatakan program LPW akan disalurkan di Madiun dalam bentuk program BERISI dan SGI. Program BERISI adalah program Beras Untuk Santri Indonesia. Khusus untuk memberi makan santri pondok-pondok pesantren yang masih kekurangan, sedangkan SGI adalah program Sahabat Guru Indonesia.

Baca Juga

"Data yang kami himpun, di Madiun dan sekitarnya masih banyak guru dan pondok pesantren yang masih membutuhkan bantuan. Salah satu yang kami bawa adalah pangan untuk mereka. Insya Allah kita upayakan," ujar Soemintoro di Madiun.

Pihaknya optimistis bahwa program tersebut dapat membantu masyarakat yang membutuhkan. Harapannya agar mereka tidak lagi kesulitan memikirkan makanan.

Staf Program ACT Cabang Madiun, Didik Purwoko, mengatakan program BERISI dan SGI nantinya akan diselingi dengan program lainnya. Misalnya ada Humanity Food Truck(HFT), Rice Truck, ataupun WaterWakaf.

"Nantinya kita coba kolaborasikan dengan program-program lainnya. Secara bertahap, kami akan urai permasalahan-permasalahan yang ada. Untuk itu kami mohon masyarakat dapat ikut mendukung," kata dia.

Sesuai data, ketahanan pangan dan ketersediaan pangan menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), luas lahan pertanian pada 2018 tinggal 7,1 juta hektare, turun dibanding 2017 yang masih 7,75 juta hektare. Kondisi tersebut dapat mengancam ketahanan pangan nasional.

Untuk itu, demi menjaga ketersediaan pangan dan mencegah alih fungsi lahan, ACT melalui Global Wakaf, telah mempelopori berdirinya Lumbung Pangan Wakaf (LPW) sebagai induk program dari Lumbung Beras Wakaf (LBW).

Adapun, program LPW merupakan salah satu solusi untuk permasalahan kemiskinan dan ketahanan pangan yang dihadapi Indonesia.

ACT yakin Lumbung Pangan Wakaf mampu menjadi salah satu program unggulan lembaga untuk menggerakkan kepedulian umat sehingga mampu memberikan sedikit kontribusi dari permasalahan pangan yang ada di Indonesia.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement