Sabtu 07 Dec 2019 09:19 WIB

Cuma Lulus SMP, Orang Ini Berhasil Kantongi Kekayaan Berlimpah!

Prajogo adalah anak seorang pengumpul getah karet dan penjahit paruh waktu.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Cuma Lulus SMP, Orang Ini Berhasil Kantongi Kekayaan Berlimpah!. (FOTO: Istimewa)
Cuma Lulus SMP, Orang Ini Berhasil Kantongi Kekayaan Berlimpah!. (FOTO: Istimewa)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Himpitan ekonomi yang menimpa Prajogo Pangestu tidak membuatnya putus asa menjalani hidup. Dia sukses mendirikan PT Barito Pacific, dan masuk dalam deretan orang terkaya di Indonesia nomor tiga.

Baca Juga

Prajogo adalah anak dari seorang pengumpul getah karet dan penjahit paruh waktu yang selalu hidup tidak bercukupan. Pria kelahiran Sungai Betung, yang sekarang lebih dikenal dengan Bengkayang, Kalimantan Barat tanggal 13 Mei 1944 ini tidak dapat mencicipi bangku sekolah seperti anak pada umumnya yang akan bersekolah saat umurnya memasuki 6 tahun.

Baca Juga: Cuma Lulus SD, Pria Ini Sukses Dirikan Nippon Paint

Di umur 9 tahun, Prajogo baru dapat bersekolah di Sekolah Dasar Chinese yang letaknya di Bengkayang dan selesai dalam waktu 3 tahun saja. Dengan bantuan sepupunya lewat kerja paruh waktu, Prajogo kemudian melanjutkan pendidikan SMP-nya di Nan Hua Middle School di Singkawang.

Setelah selesai menempuh pendidikan menengah pertama, Prajogo mengoperasikan bisnis retail kecil sebelum pindah ke Jakarta pada 1965. Di Jakarta ia bekerja bersama sepupunya dalam bisnis emas.

Tahun 1960 Prajogo bertemu dengan Burhan Uray, pemilik PT Djajanti Group, yang bergerak di bidang industri kayu. Keberuntungan sedang melingkupi Prajogo pada saat itu.

Perkenalannya dengan Bong membuka jalan Prajogo menuju kesuksesan yang diimpikannya. Bong memberikan kepercayaan pada Prajogo untuk mengemban posisi finance and sales, kemudian tidak lama mengangkatnya menjadi general manager. Kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Prajogo untuk mempelajari bisnis kayu.

Setelah menguasai seluk beluk bisnis kayu, Prajogo memilih mendirikan bisnis kayunya sendiri. Seperti dilansir dari website resmi Barito Pasific, Bisnis ini awalnya beri nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan dan pada 1993 berubah nama menjadi PT Barito Pacific.

Mengalami banyak perkembangan, saat ini Barito Pacific Group memiliki beberapa anak perusahaan antara lain PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Styrindo Mono Indonesia, PT Petrokimia Butadiene Indonesia, Synthetic Rubber Indonesia, Star Energy, PT Indo Raya Tenaga, PT Griya Idola, PT Griya Tirta Asri, PT Mambruk Cikoneng Indonesia, SCG Barito Logistics, PT Binajaya Rodakarya, PT Petrogas Pantai Madura.

Baca Juga: Belum Lulus SMA, 5 ABG Ini Berhasil Jadi Miliarder

"Bisnis inti Perusahaan beroperasi dalam pembangkit listrik dan produksi petrokimia, dengan aset industri di sektor yang terbarukan dan berorientasi sumber daya dengan potensi pertumbuhan yang signifikan melalui diversifikasi bisnis dan integrasi vertikal," seperti dikutip dari Barito Pacific.

Agus Salim Pangestu, adalah anak Prajogo yang diberikan kepercayaan mengelola bisnis yang tidak mudah didirikannya ini. Agus saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bario Pacific Tbk. Prajogo yang kini menginjak usia senjanya yaitu 75 tahun saat ini menempati peringkat 3 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mengagumkan sebesar Rp 114,8 triliun.

Selain itu Prajogo juga masih aktif mengurus perusahaan yang didirikannya ini sebagai Presiden Dewan Komisaris.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement