REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Sampdoria Claudio Ranieri memberi peringatkan pada anak asuhnya untuk bermain habis-habisan agar terbebas dari jurang degradasi musim 2019/20. Sampdoria mengoleksi nilai 12, hanya terpaut satu poin dari zona merah dan bertengger di posisi ke-17 papan klasemen sementara Liga Italia.
Sampdoria semakin kesulitan melepaskan diri dari zona bahaya setelah dikalahkan Parma 0-1, Senin (9/12) dini hari WIB. Tendangan penalti sang bomber Fabio Quagliarella dan tendangan bebas Manolo Gabbiadini gagal memperbaiki keadaan dalam laga itu.
"Kami harus mulai tampil layaknya tim yang berjuang habis-habisan untuk merebut setiap poin agar terhindar dari degradasi. Kami butuh determinasi itu dan berusaha, lalu kami baru bicara soal kualitas," kata Ranieri seperti dilansir Football Italia.
Menurutnya, masih banyak hal yang harus diperbaiki para pemainnya supaya memetik hasil yang lebih baik. Ia masih melihat penggawa Sampdoria membuang-buang kesempatan emas yang terbuka lebar.
"Kami tampil baik di babak pertama. Sayangnya, kami membiarkan diri untuk dikendalikan dari sepak pojok. Saya suka 15 menit pertama dan kami lebih mendominasi di babak kedua. Tapi, kami tidak dapat memperbaiki situasi," kata dia.
Sampdoria akan kembali berjibaku untuk lolos dari ancaman degradasi saat melakoni laga bertajuk Derby della Lanterna kontra Genoa, pekan depan. Kebetulan, Genoa berada di zona degradasi, tertinggal satu angka dari Sampdoria.
Ranieri sadar, laga tersebut bukan hanya tentang merebut poin, tapi juga gengsi antarpenggemar. "Berjalan-jalan di sekitar kota, saya bisa merasakan atmosfer derbi. Sampdoria bukan tim yang akrab dengan zona degradasi. Kami harus cepat beradaptasi dengan menunjukkan determinasi yang lebih kuat dan fokus mengejar clean sheet," kata Ranieri.