REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Penyelesaian proyek jalur ganda KA di lintas selatan Jawa Tengah ditargetkan kelar April 2020. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri mengakui ada keterlambatan dalam pengerjaan jalur ini. Seharusnya, proyek rel ganda di jalur selatan Jateng selesai tahun 2019 ini.
''Ada kendala di terowongan. Namun kita pastikan, seluruh proyek rel ganda di jateng selatan ini akan selesai pada April 2020,'' ucap dia, saat meninjau kesiapan angkutan Nataru 2019/2020 di stasiun Purwokerto, Selasa (10/12).
Dia menyebutkan, saat ini proyek jalur ganda di lintas selatan Jateng yang masih dikerjakan hanya tinggal sepanjang 35-40 km. Yakni, jalur di antara Stasiun Butuh Kecamatan Purworejo hingga stasiun Tambak Kecamatan Banyumas.
Menurutnya, bila proyek jalur ganda di seluruh jalur selatan telah selesai dibangun, maka mulai dari Jombang hingga Cirebon, seluruhnya sudah memiliki dua jalur.
Dari pengamatan, proyek jalur ganda di jalur selatan antara stasiun Tambak hingga stasiun Butuh, memang masih terus dikerjakan. Bersamaan dengan itu, beberapa bangunan stasiun juga sedang dalam proses rehab. Seperti di stasiun Kebumen, saat ini sedang dilakukan rehab dan perluasan atap peron.
Menyangkut kesiapan perjalanan KA selama masa angkutan Nataru 2019/2020, Direktur Utama PT KAI Edy Sukmoro menyatakan, dia bersama rombongan melakukan inspeksi jalur KA untuk memastikan keamanan dan kenyamanan angkutan KA selama masa angkutan Nataru.
Dia menyebutkan, peningkatan jumlah penumpang selama masa angkutan Nataru diperkirakan mencapai 4 persen. ''Bila pada masa angkutan Nataru tahun lalu jumlah penumpang yang terangkut mencapai 5,6 juta jiwa, maka pada masa angkutan Nataru tahun ini menjadi 5,9 juta jiwa,'' ucap dia.
Menghadapi musim penghujan yang berlangsung saat ini, Edy mengaku, pada setiap wilayah daerah operasi, pihaknya mendapat laporan mengenai daerah-daerah yang rawan bencana. ''Termasuk di wilayah Daop 5 ini, tadi saya mendapat laporan mengenai lokasi-lokasi yang rawan bencana, baik bencana banjir, longsor maupun tanah ambles,'' kata dia.
Di lokasi-lokasi tersebut, tambah Edy, pihak Daop akan menempatkan petugas-petugas yang akan memantau kondisi lokasi. Dengan demikian, bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, petugas bisa langsung memberikan laporan pada stasiun terdekat.
Demikian juga dengan keberadaan pintu perlintasan, Edy menyebutkan, selama masa angkutan Nataru frekwensi perjalanan KA akan mengalami peningkatan. Untuk itu, di beberapa lokasi perlintasan tak berpintu juga akan ditempatkan petugas ekstra.