REPUBLIKA.CO.ID, Allah SWT memerintahkan berzikir kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Dengan berzikir, kita akan menjadi bagian dari orang-orang yang beriman itu. Semakin kuat iman, makin hebat pula zikir kita kepada Allah SWT.
Orang yang tidak beriman pun tidak akan memiliki keinginan berzikir. Allah SWT berfirman, ''Tidaklah kalian ketahui bahwa hati hamba-hamba Allah SWT yang beriman dibahagiakan oleh Allah SWT dengan banyak zikir mereka kepada Allah SWT.'' (QS al-Hadid [57]: 16).
Zikir kepada Allah SWT juga menjadi alat untuk menghapus dosa. Kita semua memiliki dosa, sehingga kita juga memerlukan zikir untuk menghapusnya. Seperti difirmankan dalam surat al-Ahzab [33] ayat 35, Allah mempersiapkan pengampunan dosa dan ganjaran yang mulia bagi Muslimin dan Muslimat yang berzikir.
Pentingnya berzikir juga diungkap dalam hadis, dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda, ''Sesungguhnya bagi tiap-tiap sesuatu ada pengilapnya (pembersihnya). Sesungguhnya pengilap hati adalah dzikrullah.'' (HR Ibnu Abidunya dan Baihaqi dari riwayat Said bin Sinan. Lihat at-Targhib wat Tarhib juz 11 hal 243). Dengan hati yang bersih, kita akan mudah mengakses hidayah Allah SWT.
Lebih jauh lagi, zikir juga membawa ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan hidup. Sebagaimana Allah SWT nyatakan dalam firman-Nya, ''(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan dzikrullah. Ingatlah, hanya dengan berzikir hati menjadi tenteram.'' (QS ar-Ra'du [13]: 28). Kita bahagia mencintai ayah, ibu, anak-anak, suami atau istri. Subhanallah, betapa bahagianya saat kita bisa mencintai Yang Menciptakan Cinta itu: Mahacinta.
Dengan berzikir, kita juga berarti mengundang rahmat Allah SWT dan doa para malaikat. Allah SWT juga akan menyelamatkan orang yang berzikir dari kegelapan, kedzaliman, serta maksiat, menuju cahaya-Nya.
Hadis dari Abu Hurairah dan Abu Said al-Khudri menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ''Tidaklah duduk suatu kaum yang berzikir nama Allah melainkan dinaungilah mereka oleh para malaikat, dipenuhi mereka oleh rahmat Allah SWT dan diberi ketenangan kepada mereka, juga Allah SWT menyebut-nyebut nama mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.'' (HR Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi serta membangkitkan selera ibadah dan akhlak mulia. Zikir juga menjadi benteng dari gangguan setan. Dengan berzikir, peluang kita untuk mendapatkan husnul khatimah juga semakin terbuka.
Inilah di antara alasan dan hikmah yang mendorong kita untuk terus-menerus berzikir. Karena itulah zikir menjadi ibadah yang bisa dilakukan kapan pun, di manapun, dan dalam kondisi bagaimanapun.
Selama berzikir, selama itu pula kita bersama Allah SWT. Imam Suyuti berkata, ''Berzikirlah kalian terus-menerus kepada Allah SWT, jangan sekalipun meninggalkannya. Sesungguhnya zikir itu seperti raja yang akan menundukkan hatimu untuk taat kepada-Nya.''