Selasa 10 Dec 2019 23:49 WIB

Warga Sigi Diminta Waspada Bencana Banjir

Sebagian besar wilayah Kabupaten Sigi memang rawan bencana banjir.

Warga berada disekitar rumah yang rusak dan terendam lumpur akibat diterjang banjir bandang di Desa Poi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Ahad (8/12/2019).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warga berada disekitar rumah yang rusak dan terendam lumpur akibat diterjang banjir bandang di Desa Poi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Ahad (8/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Mohammad Irwan Lapata, mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir saat intensitas curah hujan meningkat. Sebagian besar wilayah di Kabupaten Sigi memiliki banyak sungai kecil dan besar sehingga perlu diwaspadai.

"Bencana banjir yang terjadi di Desa Poi Kecamatan Dolo Selatan pada hari Minggu (8/12) bukti bahwa curah hujan yang tinggi menimbulkan bencana alam," katanya di Sigi, Selasa (10/12).

Baca Juga

Ia mengatakan bahwa masyarakat yang selama ini bermukim di dekat daerah aliran sungai di sejumlah wilayah di Sigi, termasuk Kecamatan Dolo Selatan rawan bencana alam banjir. Banjir lumpur kembali memorak-porandakan puluhan rumah di Desa Poi.

"Tapi kita bersyukur banjir itu tidak menelan satupun korban jiwa, kecuali kerugian matere bagi masyarakat karena rumah mereka bersama dengan isi rumah terendam lumpur akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sepanjang hari Minggu," katanya.

Mengingat banyak permukiman penduduk yang dekat dengan daerah aliran sungai, maka sebagai pemimpin daerah, iasenantiasamemberikan imbau an dan peringatan bagi masyarakat agar terhindar dari bencana alam banjir dan tanah longsor. Bupati juga mengatakan telah memerintahkan satgas PUPR bersama dengan BPBD Kabupaten Sigi untuk secepatnya melakukan upaya pembersihan lumpur yang menutupi badan jalan dan juga permukiman penduduk.

Dia juga meminta semua pihak terkait untuk memberikan perhatian dan penanganan cepat bagi warga terdampak bencana alam banjir di Desa Poi. Akibat banjir tersebut ada beberapa warga yang terpaksa menungsi dan sampai sekarang ini masih berada di lokasi pengungsian.

"Ya mereka semuakan butuh makan dan sebagainya," kata dia.

Karena itu, kata dia, penanganan pengungsi harus dilakukan secepatnya, termasuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga yang mulai terserang berbagai penyakit yang selalu muncul pada pada saat pascabanjir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement