REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak hal dan peristiwa-peristiwa unik yang terjadi pada 2019 yang kemudian menjadi topik pembicaraan atau isu hangat masyarakat. Rasa keingintahuan mengenai sebuah peristiwa itu biasanya membawa publik mengetahuinya lebih lanjut di mesin pencarian Google Search.
Google Indonesia menangkap informasi dan peristiwa yang ditelusuri tersebut selama 2019 dan merangkumnya. Google merilis informasi tersebut dengan tajuk Year in Search 2019 yang diungkap berdasarkan penelusuran di Indonesia.
Menurut Head of Marketing Google Indonesia Veronica Utami, Google Indonesia tak hanya mengungkap data mengenai apa yang paling sering ditelusuri oleh masyarakat Indonesia atau orang-orang yang berada di Indonesia.
“Namun, yang lebih penting adalah apa yang sedang dirasakan atau apa yang sedang dipikirkan dan dialami orang Indonesia pada 2019,” kata Veronica dalam acara Year in Search di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (11/12).
Menurut dia, penelusuran trending di Google bukanlah penelusuran mengenai topik-topik yang populer atau paling banyak ditelusuri secara jumlah penelusuran, melainkan topik-topik dengan jumlah penelusuran yang paling meningkat.
Topik-topik itu, kata Veronica, merupakan topik yang memiliki kenaikan secara signifikan selama periode yang berkelanjutan. “Jadi, tidak melulu karena banyak banget orang yang cari, kemudian itu yang menjadi bagian dari ini,” ujar dia.
Veronica dan timnya membagi beberapa kategori topik yang paling banyak mengalami peningkatan dalam penelusuran pada Google. Setidaknya ada sebanyak delapan kategori topik yang mereka golongkan dan satu kategori penelusuran trending secara umum selama 2019.
Kedelapan kategori itu antara lain, Peristiwa Nasional, Apa Itu.., Lagu, Tokoh, Kepergian Tokoh, Bagaimana Cara, Resep, dan Film. Masing-masing kategori memiliki sebanyak 10 topik yang mengalami kenaikan penelusuran secara signifikan selama 2019.
Veronica mengatakan, kategori Kepergian Tokoh dan Apa Itu.., adalah kategori yang baru dibentuk pada 2019. Ketika Google Indonesia menarik kata kunci penelusuran di Indonesia yang mengalami peningkatan, Google menemukan nama-nama dari tokoh yang telah berpulang.
“Lalu, kita lihat dari nama-nama itu banyak juga yang sudah berpulang. Sehingga itu kita kelompokkan menjadi sebuah grup tersendiri. Karena memang cukup banyak keluar di top trending penelusuran,” ujar dia.
Menurut Veronica, yang mendorong seorang tokoh mengalami peningkatan dalam penelusuran adalah adanya peristiwa-peristiwa yang berkaitan langsung dengan tokoh tersebut. Ketika tokoh tersebut mengalami sebuah peristiwa, banyak orang di Indonesia menjadi penasaran apa yang terjadi pada tokoh tersebut dan mencari tahu siapa sosok itu.
Secara metode, Google Indonesia menggunakan algoritma yang tak jauh berbeda dari penemuan topik-topik yang mengalami jumlah penelusuran yang meningkat pada tahun-tahun sebelumnya.
“Tidak menunjukkan secara absolut yang paling banyak, tapi dia ada trennya atau ada peningkatannya. Tidak ada perbedaan algoritma dengan yang dipakai pada tahun-tahun yang lalu,” kata Veronika.
Lalu, setelah Google Indonesia menemukan topik-topik tersebut, Google Indonesia lalu menganalisa dan mengamati hasil tersebut. Veronica pun berkesimpulan, selama 2019 terdapat sebuah tanda bahwa masyarakat Indonesia menginginkan sebuah perubahan yang juga diikuti harapan untuk Indonesia.
Perubahan itu, kata dia, diharapkan tidak hanya di level sebuah negara, tapi juga di level individu. “Perubahan ini dimulai dari diri sendiri, baik itu dari sisi cara seseorang hidup, gaya hidup, maupun dari cara mereka mengolah dan berinteraksi terhadap informasi,” kata Vero.
Sementara, ada kenaikan jumlah penelusuran terhadap sosok-sosok atau tokoh yang dirasa oleh masyarakat Indonesia meletakkan harapan akan perubahan. Sosok-sosok itu merupakan sosok yang menginsipirasi, tak hanya sosok yang nyata, namun juga sosok yang merupakan tokoh fiksi.