Jumat 13 Dec 2019 05:54 WIB

Doa Agar Ilmu yang Didapat tak Cepat Lupa

Menjaga ilmu yang didapat terkadang lebih sulit dibandingkan mencarinya.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Doa Agar Ilmu yang Didapat tak Cepat Lupa. Foto ilustrasi umat Muslim berdoa.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Doa Agar Ilmu yang Didapat tak Cepat Lupa. Foto ilustrasi umat Muslim berdoa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjaga ilmu yang didapat terkadang lebih sulit dibandingkan mencari ilmu itu sendiri. Maka alangkah baiknya doa-doa berikut dapat dibaca guna membantu menjaga ilmu yang telah didapat.

Menurut cerita dari kitab Al-Manhajus Sawi Darul Ilmi wad Dakwah karya Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith, ada seorang laki-laki mendatangi Rasulullah. Ia mengeluh dan berkata: “Ya Rasulullah, sungguh saya ini adalah orang yang pelupa. Tolong ajari hamba sesuatu". Mendengar ini, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepadanya agar membaca kalimat berikut.

Baca Juga

"Allahumma-jal nafsiy muthmainnatan tu'minu biliqaika wa tardha biqadaika". Yang artinya: "Ya Allah, jadikanlah jiwa kami menjadi tenang, beriman akan adanya pertemuan dengan-Mu, dan rela atas takdir yang Engkau tentukan". Pemuda yang datang kepada Rasul tadi pun membaca doa tersebut sebanyak tiga kali dalam sehari dan mengaku tak pernah lupa tentang apa pun yang ia peroleh.

Sedangkan Abu Hurairah juga pernah membaca doa lain guna menjaga ilmu yang beliau peroleh. Sehingga alangkah baiknya, kita perlu berdoa sebagaimana doa Abu Hurairah berikut.

"Allahumma inni as-aluka 'ilman la yunsa". Yang artinya: "Ya Allah, saya mohon ampunan kepadaMu atas ilmu yang tidak pernah dilupakan". Doa baik ini bisa dilafalkan ketika kita tengah mengejar konsistensi menuntut ilmu sebaik-baiknya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement