Jumat 13 Dec 2019 16:40 WIB

Berharap Lebih pada IAEI Terbaru

Nilai-nilai syariah yang universal harus digaungkan lebih keras.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Menteri Keuangan Sri Mulyani selaku Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) menyampaikan sambutan saat pelantikan pengurus IAEI 2019-2023 di Jakarta, Jumat (13/12).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Menteri Keuangan Sri Mulyani selaku Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) menyampaikan sambutan saat pelantikan pengurus IAEI 2019-2023 di Jakarta, Jumat (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepengurusan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) diisi oleh orang-orang yang tidak asing lagi di panggung perekonomian nasional. Menteri Keuangan sekaligus Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Indonesia Sri Mulyani Indrawati menginginkan kepengurusannya berdampak signifikan, khususnya dari sisi penetrasi pada masyarakat.

Ia membawa serta orang-orang dari ranah regulator hingga sektor swasta. Mulai Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo, Menteri BUMN Erick Thohir, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, hingga Pengamat Ekonomi Syariah Institut Pertanian Bogor, Irfan Syauqi Beik.

Baca Juga

"Saya juga mengundang sektor swasta cukup banyak, ada Bendahara Umum kita dari BCA, juga dari Astra Internasional yang aktif kembangkan instrumen syariah di bisnisnya," katanya usai melantik pengurus IAEI di Jakarta, Jumat (13/12).

Sri Mulyani ingin agar ekonomi syariah lebih inklusif sehingga menjangkau lebih banyak kalangan. Nilai-nilai syariah yang universal harus digaungkan lebih keras sehingga ekonomi Islam tidak lagi eksklusif dan mengeksklusifkan diri.

Ia juga mengundang banyak pihak profesional dan sudah mapan dalam ekonomi untuk ikut dalam pengembangan ekonomi syariah. Dengan kolaborasi dan inklusifitas, Sri Mulyani percaya bahwa Indonesia bisa jadi yang berbesar.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja yang jadi Bendahara Umum IAEI mengatakan diminta langsung oleh Sri Mulyani untuk mengurus keuangan ke IAEI. Ia mengaku tidak bisa menolak dan ingin ikut membantu dalam kepengurusan.

"Ini bu Sri Mulyani langsung yang minta untuk bantu, kalau bendahara ya cari sponsor nanti," katanya.

Sementara Erick mengaku diminta jadi pengurus sebelum dipilih jadi Menteri BUMN. Ia sempat diminta pendapat ulang ketika terpilih jadi menteri, namun memilih untuk tetap berada di kepengurusan meski waktunya akan lebih banyak di BUMN. Ia menyampaikan komitmennya dan akan mencoba yang terbaik.

Menurut jabatannya, Erick akan fokus untuk pengembangan digital syariah. Ia menginginkan agar produk digital syariah yang ada di pasar bisa dioptimalkan tanpa harus membuat yang baru.

"Misal, jangan sampai kita membuat sistem payment baru padahal di market sudah banyak, tinggal bagaimana membedakan mana normal mana syariah, tinggal sinergi saja apakah dengan swasta, BUMN," katanya.

Berikut susunan lengkap kepengurusan IAEI 2019-2023.

Dewan Penaseihat: Ma'ruf Amin

Dewan Pertimbangan: Jusuf Kalla Badan Pengurus Harian: Sri Mulyani Wakil Bendahara Umum: Jahja Setiaatmadja

Wakil Ketua Umum 1 Bidang Penguatan Organisasi dan Hubungan Kelembagaan: Munifah Sanwani

Wakil Ketua Umum 2: Halim Alamsyah

Wakil Ketua Umum 3: Pengembangan Ekonomi dan Sektor Riil dan Pengentasan Kemiskinan Susiwijono Wakil Ketua Umum 4 Bidang Pengembangan Keuangan Islam: Kartika Wirjoatmodjo (Wakil Menteri BUMN)

Wakil Ketua Umum 5 bidang Pengembangan Keuangan Digital dan Sosial Islam: Erick Thohir

Wakil Ketua Umum 6 bidang Pengembangan Pendidikan dan Riset: Irfan Syauqi Beik

Wakil Ketua Umum 7 Bidang Pengembangan Kebijakan Ekonomi Islam: Dody Budi Waluyo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement