REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Gibran Rangkabuming untuk mendaftarkan diri sebagai salah satu kandidat calon walikota Solo memuai polemik. Selain dianggap tidak memiiki jam terbang, Gibran juga dinilai tengah iktu membangun dinasti politik. Mengingat ayahnya, Presiden Joko Widodo masih akan menjabat dalam lima tahun ke depan.
Namun Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay Partaonan menegaskan bahwa keputusan Gibran tak perlu diperdebatkan. Apalagi selama tidak ada aturan yang dilanggar, maka tentu Gibran tidak berbeda dengan WNI lainnya.
Lagi pula masyarakat sendiri yang akan menentukan siapa yang akan dipilih menjadi kepala daerah. “Kalau ada dugaan akan ada dinasti, saya kira kita serahkan ke masyarakat untuk menilainya," ujar Saleh, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (13/12).
Kemudian, kata Saleh, agar tidak terjadi manipulasi dan potensi kecurangan ketika penyelenggaraan, perlu keterlibatan masyarakat luas. Dengan adanya pengawasan dari masyarakat luas, diharapkan kekhawatiran yang selama ini dirasakan tidak terjadi.