REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan terdapat 142 BUMN di Indonesia. Erick menyatakan, dari jumlah tersebut hanya 15 BUMN yang berkontribusi besar.
Erick menjelaskan, total aset yang dimiliki BUMN mencapai Rp 8.500 triliun. Sedangkan, laba BUMN mencapai 189 triliun.
"Dari Rp 189 triliun itu, 73 persennya dikontribusikan oleh 15 BUMN," kata Erick, di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (14/12).
Erick pun mengungkapkan, akan berupaya untuk menyehatkan BUMN yang kurang berkontribusi dalam penerimaan negara. Dengan demikian, perusahaan BUMN dapat dioptimalkan untuk lebih besar berkontribusi bagi negara.
Erick menyatakan, langkah awal yang diambil oleh BUMN yakni reformasi birokrasi. Ke depan, dia menyatakan, BUMN akan lebih mengutamakan pelayanan yang berorientasi kepada masyarakat.
"BUMN harus jadi common service oreiented bukan perpanjangan birokrasi," kata dia.
"Harus diefisiensikan supaya bangunan ekosistem sehat. Dengan swasta, start up. Jangan bersaing. Bumn harus jadi add value," tambah Erick.
Selain itu, Erick menyatakan dalam perusahaan BUMN juga harus dihuni orang berintegritas. Sehingga, perusahaan plat merah tersebut dapat lebih maksimal untuk saling berkolaborasi.
"Terakhir mencari orang capable terutama akhlak dulu," katanya.