Senin 16 Dec 2019 02:20 WIB

Kemensos Kucurkan Bantuan Banjir Solok Selatan

Bantuan yang dikucurkan Kemensos ke Solok Selatan senilai Rp 1,6 miliar.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Warga melihat kondisi jembatan rusak akibat banjir bandang di Nagari Pakan Raba
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warga melihat kondisi jembatan rusak akibat banjir bandang di Nagari Pakan Raba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial menyalurkan bantuan tanggap darurat dalam bencana banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumaera Barat senilai Rp 1,6 miliar. Bantuan akan diperuntukkan buat ribuan warga terdampak bencana banjir yanh melanda sejumlah kecamatan di Solsel pada Jumat (13/12). Bantuan akan disalurkan melalui Pemerintah Provinsi Sumbar dan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan.

"Tim Kemensos sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Solok Selatan untuk penanganan korban dan mengamati situasi terkini. Selanjutnya mengirimkan petugas perlindungan sosial korban bencana alam dari pusat untuk assessment kebutuhan," kata Menteri Sosial Juliari P. Batubara di Jakarta, Ahad (15/12) melalui siaran pers yang diterima Republika.

Baca Juga

Seperti diketahui terjadi banjir bandang sebanyak dua kali pada 20 November dan 13 Desember di  wilayah Kabupaten Solok Selatan. Banjir terjadi di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kecamatan Sungai Pagu dan Kecamatan Pauh Duo.

Wilayah terdampak mencakup Nagari Pakan Rabaa Timur, Nagari Pakan Rabaa Tengah, Nagari Pakan Rabaa Tengah, Nagari Pasar Muaro Labuah, Nagari Pasir Talang Selatan, Nagari Koto Baru, Nagari Pasir Talang, Nagari Lubuk Ulang Aliang, Nagari Lubuk Ulang Aliang Selatan, Nagari Lubuk Ulang Aliang Tangah.

Berdasarkan sumber data Pusdalops Tagana Kabupaten Solok Selatan banjir mengakibatkan  korban meninggal satu orang, 622 jiwa mengungsi, 26 rumah rusak, dan 1 unit jembatan roboh.

Ari menyebut Tagana Provinsi Sumbar dan Kabupaten Solok Selatan telah mendirikan tenda darurat dan evakuasi korban ke tempat aman serta layanan dukungan psikososial. Mereka juga mengelola dapur umum lapangan yang terpusat di pengungsian RTH Muaro Labuah.

Pada saat bencana, kata Ari, tugas Kementerian Sosial adalah mengaktivasi sistem yang sudah dipersiapkan untuk penanggulangan bencana alam secara terpadu. Sistem yang dimaksud adalah Klaster Nasional yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dimana Kementerian Sosial bertugas dalam Klaster Perlindungan dan Pengungsian dan Klaster Logistik.

"Fokus penanganan adalah evakuasi pengungsi ke tempat aman, serta kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya," ucap Ari. 

Pada saat terjadinya bencana dan pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat. Setelah status tanggap darurat ditetapkan Pemkab Solsel, Kementerian Sosial mengerahkan seluruh Potensi Penanggulangan Bencana Alam. Yakni pengerahan personil TAGANA dan Sahabat TAGANA, KSB, Kendaraan Siaga Bencana, barang persediaan, alat evakuasi, alat dan sistem komunikasi, dan kerja sama lembaga pemerintah dengan NGO.

Untuk banjir di Kabupaten Solok Selatan Bantuan Tanggap Darurat dari Kementerian Sosial terdiri dari bantuan logistik tahap 1 diserahkan kepada dinsos Kabupaten Solok Selatan, bantuan logistik tahap 2 diserahkan kepada Dinsos Provinsi Sumatera Barat, peralatan kebersihan keluarga 300 paket, mesin pompa pendorong air 10 unit, mesin genset 6 unit, mesin pompa sedot air dan selang spiral 10 unit, sembako 1.000 paket, santunan ahli waris untuk satu orang korban meninggal Rp15 juta.

"Total seluruh bantuan sebesar Rp1,6 miliar," katanya. 

Bantuan logistik terdiri dari makanan, peralatan evakuasi, peralatan keluarga, dan sandang. Barang dikirimkan dari gudang regional barat Kementerian Sosial di Palembang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement