REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto memulai lawatan tiga hari ke Beijing, China, pada Ahad.
Kedatangan Menhan disambut Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI di Beijing Brigadir Jenderal TNI Kuat Budiman, Mayor Jenderal Song Yanchao dari Direktorat Kerja Sama Militer Internasional China, dan pejabat Kementerian Pertahanan Nasional China.
Wakil Kepala Perwakilan RI di Beijing Listyowati dan jajaran pejabat KBRI Beijing turut pula menyambut kedatangan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu. "Kunjungan ke Beijing ini direncanakan akan berlangsung selama tiga hari," kata Dubes Djauhari kepada Antara di Beijing.
Dalam kesempatan tersebut Menhan akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Nasional China Jenderal Wei Fenghe dan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat China Jenderal Xu Qiliang.
Prabowo juga dijadwalkan berkunjung ke State Administration for Science, Technology and Industry for National Defense (SASTIND) yang membawahi semua industri strategis dan pertahanan di China.
Dala, kunjungan pertamanya ke China itu, Menhan Prabowo akan membahas upaya-upaya yang dapat dilakukan bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan.
"Indonesia dan Tiongkok selama ini telah menjalin kerja sama yang baik di bidang pertahanan, baik secara bilateral maupun dalam kerangka regional. Tiongkok juga menjadi salah satu mitra Indonesia dalam modernisasi sistem pertahanan," kata Dubes.
Dalam kunjungan ke Ibu Kota China itu, Prabowo didampingi beberapa pejabat Kemenhan, Komando Pertahanan Udara Nasional, Komando Operasi TNI Angkatan Udara 2, Komando Pusat Persenjataan Kavaleri TNI Angkatan Darat, Komando Pusat Persenjataan Artileri Medan TNI Angkatan Darat, Komando Pusat Persenjataan Artileri Pertahanan Udara TNI Angkatan Darat, Komando Armada 1 TNI Angkatan Laut, dan Komando Sekolah Staf TNI.
Sjafrie Sjamsoeddin dan Suryo Prabowo selaku penasihat Menhan turut pula dalam rombongan delegasi RI itu.