REPUBLIKA.CO.ID, Pebulu tangkis tunggal putri China, Chen Yu Fei, menutup musim 2019 dengan meraih gelar BWF World Tour Finals yang berlangsung di Guangzhu, China, akhir pekan lalu. Ia tak bisa menyembunyikan kegembiraannya setelah memastikan menggenggam gelar itu.

Chen menang atas ratu bulu tangkis dunia asal Taiwan, Tai Tzu Ying, lewat pertandingan rubber gim, 12-21, 21-12, dan 21-17. Ia menunjukkan kematangan mental meski rekor pertemuannya dengan Tai 1-14 untuk kemenangan Tai.

"Saya sangat gembira. Saya tidak terlalu memikirkan rekor 1-14 melawan Tai Tzu Ying. Saya harus fokus pada tugas hari ini," kata Chen, usai pertandingan, dikutip dari BWF, Senin (16/12).

Menurut Chen, Tai bukan pemain yang mudah ditaklukkan pemain mana pun. Buktinya pada gim ketiga dia berusaha mengejar ketertinggal. Dan Chen berusaha agar tidak melakukan kesalahan.

Chen adalah tunggal putri andalan China. Usianya yang masih 21 tahun. Ia merupakan masa depan China di masa akan datang. Ia juga menduduki peringkat dua dunia.

Chen adalah tunggal putri satu generasi dengan tunggal putri Indonesia, Fitriani. Namun keduanya beda nasib. Chen justru meninggalkan jauh Fitriani.

Sejak di level junior, Chen meraih banyak prestasi. Dia memenangkan Kejuaraan Dunia Junior dan Asia 2016. Gelar pertamanya di level senior adalah Grand Prix Emas Macau Terbuka 2016. Kini dia adalah salah satu tunggal putri yang ditakuti dunia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika