Rabu 18 Dec 2019 07:23 WIB

ASDP Tambah Loket Tiket untuk Antisipasi Penumpukan

ASDP akan mengoperasikan enam dermaga di Pelabuhan Bakauheni.

Pengendara mobil antre saat akan memasuki Kapal Roro di Dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Ahad (9/6/2019).
Foto: Antara/Ardiansyah
Pengendara mobil antre saat akan memasuki Kapal Roro di Dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Ahad (9/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni akan menambah loket pembelian tiket kapal feri di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan penumpang dan kendaraan yang akan menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten.

General Manager PT ASDP Cabang Bakauheni, Hasan Lessy menjelaskan, pihaknya telah menambah dan menyiapkan 17 loket penumpang pejalan kaki dan 16 unit vending machine. ASDP juga menyiapkan 12 loket kendaraan roda dua dan 17 loket kendaraan roda empat.

Baca Juga

“Jadi sudah kami siapkan semua, sarana dan prasarana, fasilitas pendukung dan peningkatan pelayanan guna menunjang kelancaran, kenyamanan dan ketertiban,” katanya, Selasa (18/12).

Ia menjelaskan, untuk mendukung kelancaran pihaknya akan mengoperasikan sebanyak enam dermaga, yaitu dermaga 1, 2, 3, 5, 6 dan 7 (eksekutif). Untuk dermaga 4 masih dalam tahap renovasi secara menyeluruh dan diharapkan saat angkutan lebaran nanti dapat dioperasikan.

Sementara armada kapal yang disiapkan pada saat angkutan Natal dan Tahun Baru sebanyak 59 kapal. Dalam sehari 28 sampai 30 kapal yang beroperasi namun pada saat peak season (padat) 30 sampai 34 kapal dengan pencapaian 144 trip per hari.

“Semoga dengan banyaknya kapal dan dermaga yang dioperasikan, penambahan loket ini bisa meminimalisir kepadatan yang akan terjadi pada saat arus mudik Natal dan Tahun Baru 2020,” katanya.

Ia menjelaskan, salah satu persiapan yang akan dilakukan jelang layanan angkutan Natal dan Tahun Baru, yaitu melakukan rekayasa alur lalu lintas bagi kendaraan roda 2 dan roda 4 yang masuk ke pelabuhan Bakauheni. Hal ini dilakukan berdasarkan evaluasi tahun lalu saat angkutan Lebaran 2019, karena terjadi stagnasi (kemacetan) di pintu masuk pelabuhan yang menyebabkan antrian panjang.

Selain itu juga tingginya animo masyarakat yang ingin menikmati layanan dermaga eksekutif menambah kondisi antrian yang semakin panjang.

Infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang telah beroperasi secara penuh dari Palembang (Kayu Agung) sampai Bakauheni membuka peluang terjadinya percepatan pergerakan kendaraan dan penumpang untuk sampai di Pelabuhan Bakauheni. Hal ini akan diantisipasi oleh PT ASDP dan Hutama Karya sebagai pengelola Tol Trans Sumatera dan juga instansi terkait.

“Kami akan berkoordinasi dengan Hutama Karya jika telah terjadi kepadatan dan antrian panjang di pintu masuk pelabuhan maka kendaraan akan dikeluarkan dari tol Bakauheni Selatan melalui jalan arteri (nasional) dan jika diperlukan (situasional) kendaraan sudah dikeluarkan melalui jalur keluar tol Kalianda,” ungkapnya.

Hasan Lessy juga mengimbau pengguna jasa agar memastikan kecukupan saldo e-Money agar terwujudnya kelancaran dan kenyamanan pembelian tiket di masing-masing loket. Untuk pembayaran nontunai (cashless) saat ini pihaknya bekerja sama dengan Bank Himbara (BNI, BRI, BTN dan Mandiri).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement