REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, mengatakan gelandang ArsenalMesut Ozil harus menerima konsekuensi lantaran mengkritik perlakuan China terhadap Muslim Uighur. Kendati demikian, Wenger membela hak gelandang berkebangsaan Jerman itu untuk menyampaikan pendapat.
Seperti diketahui, Ozil merupakan pesepak bola Muslim Jerman asal Turki yang juga pernah dilatih oleh Wenger pada 2013. Selerti dilansir dari Reuters, Rabu (18/12), baru-baru ini Ozil memposting pesan di Twitter dan Instagram pekan lalu dan menyebut minoritas Uighur sebagai pejuang yang menentang penganiayaan.
Menanggapi cuitan itu, Kementerian luar negeri China menuduh Ozil telah ditipu oleh berita palsu ketika platform Weibo yang cenderung menyampaikan kabar bernada marah. Kendati demikian, Wenger mengatakan kepada wartawan di Doha bahwa pihaknya tidak tahu apakah akan ada dampak jangka panjang bagi Ozil atau tidak.
"Saya tidak berpikir situasinya pasti, itu bisa berubah dengan sangat cepat, dan meskipun saya tidak mengetahui situasinya secara keseluruhan dengan baik. Tapi ketika anda berkomentar tentang pendapat pribadi anda, anda menerima konsekuensinya itu, "kata Wenger.
Kendati demikian dia menegaskan bahwa sebagai manusia, Mesut Ozil memiliki kebebasan berbicara seperti orang lain. Dan dia menggunakan kemasyhurannya untuk mengekspresikan pendapatnya. Hal itu dinilai menjadi hak pribadi Ozil. "Apa yang tidak perlu dibagi oleh semua orang, itu haknya. Tetapi dia memiliki hak untuk melakukan itu, silakan saja," tambah pria Prancis itu.
Sekretaris Negara Amerika Serikat, Mike Pompeo, juga angkat bicara untuk mendukung Ozil pada Selasa, (17/12). Mike mengatakan Beijing tidak bisa menyembunyikan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Uighur. Menurutnya China telah berulang kali membantah melakukan penganiayaan terhadap warga Uighur.
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok-kelompok hak asasi manusia memperkirakan hingga dua juta Muslim Uighur yang sebagian besar etnik telah ditahan sebagai bagian dari apa yang disebut Beijing sebagai kampanye anti-terorisme.
Di sisi lain dalam menanggapi ini, sebelumnya Arsenal dengan cepat menjauhkan diri dari komentar pemain gelandang mereka. Namun Arsenal menyatakan bahwa ketika memposting pernyataan Weibo tentang suatu hal itu adalah pendapat pribadi Mesut Ozil.
Menanggapi sikap Arsenal ini, Wenger mengatakan dia tidak ingin terlibat dalam debat antara pendapat para pemain dan hubungan komersial yang dimiliki klub-klub besar, seperti Arsenal, secara internasional. "Saya tidak ingin masuk ke dilema itu, saya pikir yang penting adalah bahwa Ozil memiliki tanggung jawab individu, dia tidak membawa kata-kata Arsenal Football Club. Jadi apa yang dia katakan adalah tentang dirinya sendiri, bukan tentang Arsenal," Wenger menambahkan.
National Basketball Association mengklaim, tindakan Ozil telah menimbulkan kerugian finansial yang besar di China sejak seorang pejabat Houston Rockets mentweet dukungannya untuk protes pro-demokrasi Hong Kong pada Oktober.