Kamis 19 Dec 2019 14:56 WIB

Mahasiswa Terseret Ombak Pantai Watu Leter

Hingga kini BPBD Kabupaten Malang melakukan pencarian korban.

Red: Nora Azizah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang terus mencari seorang mahasiswa yang dilaporkan terseret ombak di Pantai Watu Leter, Kamis (19/12) pagi (Ilustrasi)
Foto: AFP
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang terus mencari seorang mahasiswa yang dilaporkan terseret ombak di Pantai Watu Leter, Kamis (19/12) pagi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang terus mencari seorang mahasiswa yang dilaporkan terseret ombak di Pantai Watu Leter, Kamis (19/12) pagi. Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, mengatakan, korban adalah mahasiswa Universitas Brawijaya bernama Frans Nababan, berusia 18 tahun dan berasal dari Bogor, Jawa Barat.

"Benar, pada saat berenang korban terseret ombak ke tengah laut dan hilang," katanyasaat dikonfirmasi, Kamis.

Baca Juga

Berdasarkan laporan yang diterima, korban bersama rombongan tiba di Pantai Watu Leter, Kabupaten Malang kurang lebih pada pukul 04.30 WIB. Rombongan sempat menyewa tikar di warung yang ada di Pantai Watu Leter untuk beristirahat.

Kurang lebih pukul 06.30 WIB, delapan orang dari rombongan tersebut mulai berenang di laut. Setelah 20 menit berenang, ombak menerjang dan menyeret korban ke tengah laut dan hilang. Hingga saat ini, korban masih belum ditemukan.

Pada saat kejadian, ada tiga saksi mata yang merupakan rekan mahasiswa korban. Ketiga saksi mata tersebut adalah, Mikael Bintang Sitepu, Silvia Hulu, dan Robi Silitonga, yang juga mahasiswa Universitas Brawijaya Malang.

Pihak BPBD Kabupaten Malang telah menerjunkan tim gabungan dengan kekuatan 20 personel dari Pos Lapangan Gedangan, Kabupaten Malang. Tim gabungan tersebut terdiri atasberbagai unsur seperti Satpolair Polres Malang, tim SAR, marinir, Perhutani, termasuk masyarakat sekitar.

"Sudah kami terjunkan tim dari Pos Lapangan Gedangan," kata Bambang Istiawan.

Kondisi cuaca pada saat kejadian, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Tanjung Perak Surabaya, cerah berawan, dengan kecepatan angin 13 knot, dan tinggi gelombang berkisar 1,25-2,75 meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement