REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Cabang olahraga (cabor) paraatletik akan menurunkan 55 atlet pada ASEAN Para Games 2020 di Filipina. Pelatih kepala paraatletik Slamet Widodo mengatakan, total ada 116 nomor yang diikuti oleh para atletnya.
Slamet menargetkan 31 medali emas bisa diraih pada event yang akan berlangsung pada 18-25 Januari 2020 mendatang. Ia berharap masing-masing atlet bisa mencapai target yang diberikan. Bahkan, kata dia, akan lebih baik jika perolehannya bisa melebihi dari yang ditargetkan.
"Karena nanti kan persaingan untuk medali perak juga ketat, kemungkinan nanti yang kami targetkan perak bisa naik jadi emas, mohon doanya semuanya," kata Slamet di lapangan atletik Universitas Negeri Surakarta, Jumat (20/12).
Slamet mengungkapkan, komposisi kontingen Indonesia pada cabor paraatletik terdiri dari 70 persen atlet senior dan 30 persen atlet junior. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga regenerasi atlet cabor paraatletik.
Jika tidak demikian, kata Slamet, pelatih akan kesulitan mencari talenta baru saat pemain senior memasuki masa pensiun. Adapun untuk nomor andalan yang ditargetkan meraih medali emas antara lain sprint, lempar lembing, dan lompat jauh.
"Tapi mayoritas di nomor yang sprint untuk target medali emasnya. Mudah-mudahan selain dapat medali emas juga bisa memecahkan rekor. Itu kan levelnya Asia Tenggara, sehingga otomatis rekornya rekor Asia Tenggara karena ada beberapa rekornya itu yang megang atlet-atlet kita," kata Slamet.
Slamet menambahkan, sejauh ini tidak ada kendala yang begitu berarti atau menghambat progres pemusatan latihan nasional (pelatnas) para atlet yang sudah dimulai sejak Mei 2019. Menurut dia, untuk peralatan yang digunakan selama latihan adalah peralatan kelas satu. Begitu juga dengan lapangan yang sudah memenuhi standar nasional. "Kendalanya hanya kalau sehabis hujan, tapi secara umum nggak masalah," jelas dia