REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut kehadiran Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) yang baru dibuka sejak Ahad (15/12) turut mempengaruhi jumlah penumpang kereta api khususnya jalur selatan Jawa. Mereka penasaran ingin mencoba tol baru.
"Ada pergeseran-pergeseran dengan adanya jalan tol (Japek), yang tadinya naik kereta api, mereka mencoba karena ini musim liburan. Kalau liburan, kan, yang penting mereka sampai," kata Menhub saat meninjau Stasiun Pasar Senen Jakarta, Sabtu.
Menurut Budi, apabila dibandingkan secara year-to-year dalam rentang waktu dua hari masa angkutan natal dan tahun baru, terjadi penurunan sekitar enam hingga sepuluh persen.
Akan tetapi, Budi tidak menyebut secara rinci berapa kisaran penurunan jumlah penumpang kereta api dalam rentang dua hari secara year-to-year tersebut.
"Satu hari ini tol Japek dibuka jadi sehingga banyak yang beralih. Penurunannya range 6 sampai 10 persen di dua hari yang sama masa angkutan Natal," kata dia.
Meski begitu, ia meyakini bahwa penurunan tidak akan bertahan lama, sebab peralihan moda transportasi yang terjadi hanya sebatas euforia semata sejak dibukanya, termasuk viral kondisi jalan, Tol Japek.
Sementara data dari PT KAI Daerah Operasional 1 Jakarta menyebutkan angka penumpang di Stasiun Gambir pada Sabtu hingga pukul 12.00 WIB menunjukkan volume pemberangkatan sejumlah 21.358 orang. Angka itu menggeliat dibanding pada akhir pekan biasa yang hanya mencapai 14 ribu orang dalam rentang waktu yang sama.
Di Stasiun Pasar Senen menunjukkan angka yang sama. Volume pemberangkatan penumpang sudah menyentuh angka 22.645 hingga pukul 12.00 WIB atau meningkat dari jumlah akhir pekan biasa yang hanya 16 hingga 18 ribu penumpang.