REPUBLIKA.CO.ID, BALTIMORE — Penembakan terjadi di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat (AS) pada Ahad (22/12) pagi. Sebanyak tujuh orang dilaporkan terluka, termasuk tiga remaja.
Menurut laporan, ada dua orang pria yang menembak ke arah kerumunan di area luar ruangan hookah. Satu penembak menggunakan senapan dan satu tersangka lainnya memakai pistol. Polisi mengatakan nampaknya mereka tidak memiliki motif khusus saat melakukan serangan.
“Para tersangka hanya bersikap kurang ajar. Mereka keluar dari mobil dengan senapan dan berjalan menembaki barisan orang,” ujar kolonel polisi Richard Worley dalam sebuah pernyataan, dilansir The Globe and Mail, Senin (23/12).
Saat ini korban terluka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Menurut Worley, para korban belum berbicara dengan polisi apakah mereka mengenal tersangka.
Wali Kota Baltimore Bernard C. Young mengatakan bahwa pihak berwenang akan berupaya menyelidiki kasus ini hingga tuntas. Para tersangka juga akan diadili dengan hukuman yang sepantasnya. “Tingkat kekerasan hingga akhir pekan ini benar-benar tidak dapat diterima,” kata Young.
Sebelum insiden terbaru pada Ahad dini hari kali ini, di Baltimore juga terjadi dua penembakan fatal yang berlangsung hanya satu hari sebelumnya, Sabtu (21/12). Salah satu korban adalah seorang perempuan yang sedang berada di dalam salon kecantikan.
Baltimore tercatat memiliki 330 kasus pembunuhan sepanjang tahun ini. Jumlah ini meningkat dari 309 pada 2018. Selain itu, kota ini juga telah menyaksikan lebih dari 1.310 perampokan dan pembajakan mobil.