Selasa 24 Dec 2019 00:17 WIB

Inggris: Keluarga Khashoggi Layak Lihat Keadilan Ditegakkan

Arab Saudi menjatuhkan vonis hukuman mati kepada lima terdakwa pembunuhan Khashoggi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan Arab Saudi harus memastikan semua yang terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi bertanggung jawab. Hal itu dia sampaikan setelah pengadilan Saudi menjatuhkan hukuman mati kepada lima terdakwa dalam kasus tersebut. 

"Keluarga Khashoggi layak melihat keadilan ditegakkan untuk pembunuhan brutalnya," ujar Raab pada Senin (23/12), dikutip laman Anadolu Agency.

Baca Juga

Raab mengatakan, pembunuhan Khashoggi adalah kejahatan mengerikan. "Saudi harus memastikan semua yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban dan kekejaman seperti itu tak terjadi lagi," ujarnya. 

Kendati demikian, Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris tetap menentang penerapan hukuman mati dalam segala situasi sebagai prinsip. Selain menjatuhkan hukuman mati, tiga terdakwa lain dalam kasus Khashoggi divonis penjara selama 24 tahun. Keputusan terhadap para pelaku diambil setelah menggelar sembilan sesi persidangan yang nyaris tertutup. Hanya beberapa diplomat, termasuk dari Turki, dan anggota keluarga Khashoggi yang diizinkan mengikuti proses persidangan.

Wakil Jaksa Umum Saudi Shalaan al-Shalaan menjelaskan pembunuhan terhadap Khasoggi di gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018, tak direncanakan alias sebuah aksi spontan. "Investigasi menunjukkan bahwa pembunuhan tidak direncanakan. Keputusan diambil secara mendadak," ujarnya.

Pengadilan Saudi pun menyatakan bahwa konsul jenderal Saudi di Istanbul saat itu, yakni Mohammed al-Otaibi, tak bersalah. Khashoggi merupakan jurnalis kawakan Saudi. Ia kerap mengkritik kebijakan-kebijakan Saudi melalui tulisan-tulisannya. Hal itu yang akhirnya membuat dia tak diterima di negaranya sendiri. Ia pun memutuskan pindah ke AS dan menjadi kolumnis di the Washington Post.

Berada jauh dari negaranya tak membuat Khashoggi berhenti mengkritik kebijakan-kebijakan Saudi, termasuk perihal intervensi militer di Yaman yang telah memicu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Opini-opininya di Washington Post justru kian tajam dan menohok Saudi. Khashoggi bahkan tak segan mengkritik Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) yang telah dipandang sebagai sosok reformis. (Kamran Dikarma)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement