REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SERASI (Sekolah Guru Anti Korupsi) terus berupaya melahirkan para Guru Inovator sebagai duta anti korupsi. Mereka diharapkan fokus dalam menerapkan dan mengkampayekan nilai intergritas melalui kegiatan belajar mengajar di kelas dan sekolah.
Pada tahun 2019, SERASI sudah dilaksanakan selama 4 kali di berbagai daerah yakni Medan, Padang, Bogor dan Yogjakarta. Total jumlah penerima manfaat sebanyak 126 guru.
''Kegiatan ini sangat bermanfaat karena kami diberitahu bahaya korupsi yang kian mewabah. Kami sebagai guru, juga dibekali ilmu untuk melawannya,'' ujar Yoyok, guru alumni SERASI di Wonosari, Yogyakarta, Selasa (24/12). ''Harapan semoga SERASI bisa dilaksanakan secara berkala di Kabupaten Wonosari ini.''
SERASI (Sekolah Guru Anti Korupsi) terus berupaya melahirkan para Guru Inovator sebagai duta anti korupsi. (doc Dompet Dhuafa)
Sementara, program Generasi Baik (Berani Antikorupsi) membidik sasaran para pelajar maupun mahasiswa dengan fokus kepada pendidikan antikorupsi. Pada tahun 2019, Generasi Baik pelajar telah dilaksanakan satu kali dengan penerima manfaat 107 pelajar. Sementara, sebanyak 87 mahasiswa menjadi penerima manfaat Generasi Baik.
Program Generasi Baik (Berani Antikorupsi) membidik sasaran para pelajar maupun mahasiswa. (doc Dompet Dhuafa)
Sepanjang tahun 2019, Pusat Belajar Anti Korupsi (PBAK) melalui program Philantegrity sudah dilaksanakan sebanyak 7 kali di beberapa daerah. Ada sebanyak 136 lembaga yang menerima manfaat dalam rangkaian program tersebut. Philantegrity merupakan program workshop Anti Fraud Management System bagi lembaga-lembaga filantropi Indonesia.
''Kami Rumah Sakit Lancang Kuning Dompet Dhuafa berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk menyehatkan dhuafa, sehingga pelatihan ini sangat penting agar tercipta tata kelola rumah sakit yang bersih, transparan dan insan rumah sakit berintergritas”, ucap dr. Dipta, Kepala Rumah Sakit Lancang Kuning, Riau.
PBAK juga menanamkan intergritas pada anak usia dini melalui literasi dalam program Pojok Baik. Di tahun 2019, jumlah penerima manfaatnya sebanyak 88 orang dari pelaksanaan program di Padang.
Pusat Belajar Anti Korupsi (PBAK) melalui program Philantegrity sudah dilaksanakan sebanyak 7 kali di beberapa daerah. (Doc Dompet Dhuafa)
Sementara, di program pendidikan dan pelatihan antikorupsi, terdapat sejumlah penerima manfaat yang tersebar di Jakarta hingga Tangerang Selatan. Di program pelatihan Anti Korupsi, ada sebanyak 335 penerima manfaat yang sebagian besar adalah mahasiswa.
''Di sisi lain, program Diklat Penyuluh Antikorupsi terdapat 145 orang sebagai penerima manfaat,'' ujar Ridwan Affan, Direktur PBAK Dompet Dhuafa. ''Untuk Kuliah Umum dan Diskusi Publik, terdapat 640 mahasiswa sebagai penerima manfaat.''
Di tahun 2019, maintanance komunitas sudah memberikan manfaat kepada 1979 orang, untuk jaringan baru sebanyak 33 komunitas dan aktivitas kegiatan sebayak 33. Aktivitas bersama komunitas meliputi peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, Penerimaan Anti Coruption Festival, Anti Corruptions Millenial Talks dengan penerima manfaat sebanyak 37 orang, serta berbagai diskusi publik.
PBAK juga menanamkan intergritas pada anak usia dini melalui literasi dalam program Pojok Baik. (Doc Dompet Dhuafa)
Dompet Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf), serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga). Selama 25 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan ummat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.
Ikuti Whatsapp Channel Republika