REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manajer timnas Inggris Gareth Southgate menegaskan apabila dirinya tidak menutup kemungkinan untuk menjabat sebagai salah satu pelatih kesebelasan Liga Primer Inggris. Namun, saat ini Southgate lebih memilih fokus mengarsiteki panji the Three Lions.
"Merupakan hak istimewa untuk menjadi manajer di Inggris. Terkadang dalam hidup kita selalu melihat apa yang akan terjadi selanjutnya dan tidak menikmati betapa beruntungnya kita berada dalam posisi yang kita miliki sekarang," kata Southgate kepada Sky Sport disadur Sportkeeda, Kamis (26/12).
Sejauh ini, Southgate dianggap sukses memoles pasukan the Three Lions. Ia mampu mengubah skuat Inggris menjadi salah satu penantang serius dalam semua kejuaraan sepak bola bergengsi di dunia. Performa Tiga Songa juga dinilai stabil selama di nakhodai Southaget.
Meski demikian, Southgate percaya dirinya tidak akan menjadi pelatih timnas Inggris selama 10 tahun ke depan. Ia pun tak segan menutup kemungkinan untuk melatih kesebelasan top dari tanah Ratu Elizabeth.
"Di masa depan? Di suatu tempat di antara itu, akan ada sesuatu yang lain. Saya jelas akan kecewa jika tidak dikaitkan dengan beberapa pekerjaan sebagai pelatih tim asal Inggris," sambung dia.
Kabar di atas sedikit menyinggung soal rencana Manchester United (MU) menunjuk Southgate sebagai pelatih baru menggantikan Ole Gunnar Solskjaer. Seperti dilaporkan salah satu media Inggris beberapa waktu lalu, Southaget masuk dalam bursa kandidat arsitek baru untuk Marcus Rashford cs.
Selain kualitasnya yang sudah teruji bersama timnas, the Red Devils kepincut pelatih berusia 49 tahun lantaran piawai dan gemar mengandalkan para pemain muda. Hal itu sama dengan rencana para petinggi MU yang ingin memanfaatkan bakat-bakat muda mereka menjadi seorang superstar baru di Theater of Dream.