REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK— Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok meyiagakan Satgas Banjir untuk antisipasi banjir dan longsor.
Sebanyak 300 personel disiapkan yang mencakup 150 petugas bidang sumber daya air (SDA), 100 petugas dari bidang pemeliharaan jalan, dan 50 petugas alat berat.
"Satgas ini betugas untuk.mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor. Jadi kalau ada informasi, ada tanda-tanda tentang banjir atau tanah longsor tolong diinformasikan biar kami segera mengatasinya," ujar Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Dadan Rustandi, di Kantor Dinas PUPR Kota Depok, Jumat (27/12).
Dia menambahkan, alat berat yang telah disediakan sebanyak ujuh unit yakni jenis spider dan terminator. "Kami sudah siap siaga antisipasi bencana alam, banjir dan tanah longor yang kerap terjadi di musim penghujan," tegas Dadan.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengutarakan beberapa tempat banjir sudah di rekayasa seperti di Kompleks Taman Duta.
"Sudah dilakukan sodetan dari Situ Pangarengan sampai Kali Sugutamu. Alhamdulilah sudah aman. Untuk Kompleks Bukit Cengkeh dan Kali Laya juga sudah relatif aman," tuturnya.
Dia mengungkapkan, pihak Dinas PUPR Kota Depok sudah datang ke perbatasan Bogor dan Depok yakni di daerah Citayam di Kali Palayangan. "Itu kita selesaikan banjir dari Situ Bogor karena aliran airnya terlalu kuat," ungkap Idris.
Terkait banjir di Jalan Margonda, lanjut Idris, pihaknya sudah membuat saluran dari Jalan Margonda ke Kali Ciliwung. "Mengapa masih banjir? Jadi akan saya cek lagi. Dugaan saya salurannya mampet oleh sampah. Memang jalan yang banjir itu hanya di jalan cekungan di depan SPBU Jalan Margonda atau dekat Mal Depok Town Square (Detos)," jelasnya.