Ahad 29 Dec 2019 05:00 WIB

Permintaan Sang Syahid yang Dikabulkan Allah SWT

Permintaan Amir bin Jamuh Sang Syahid dikabulkan Allah SWT.

Sahabat Rasulullah SAW Amir bin Jamuh mengajukan permintaan kepada Allah SWT saat Perang Uhud. Foto Jabal Uhud.
Foto: Republika/ Amin Madani
Sahabat Rasulullah SAW Amir bin Jamuh mengajukan permintaan kepada Allah SWT saat Perang Uhud. Foto Jabal Uhud.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada zaman Rasulullah, hiduplah seorang lelaki bernama Amir bin Jamuh. Meskipun kakinya pincang, Amir bertekad untuk ikut bertempur dalam Perang Uhud. Sejumlah sahabat mencegahnya. “Engkau sebaiknya tak ikut berperang karena kakimu pincang.” Namun, Amir yang didukung istrinya tetap bertekad untuk ikut membela agama Allah SWT.  

“Aku tidak percaya mereka telah melarangmu untuk ikut dalam pertempuran itu,” tutur sang istri. Mendengar dukungan dari istrinya, Amir segera mengambil senjata, kemudian berdoa, “Ya, Allah, janganlah Engkau kembalikan aku kepada keluargaku.”

Baca Juga

Amir lalu menemui Rasulullah SAW. Dengan gigih, dia meyakinkan Nabi SAW. Sebenarnya, Nabi Muhammad meminta Amir agar tak ikut berperang. Namun, Amir terus mendesak dan akhirnya Rasulullah pun mengizinkannya.  

Di medan pertempuran, Amir berteriak, “Demi Allah, aku ini sangat mencintai surga. Amir akhirnya gugur syahid di medan pertempuran.” Setelah mendengar kabar kematian suaminya, sang istri segera mengendarai seekor unta untuk membawa pulang jenazahnya.  

Ketika jenazah Amir diletakkan di atas unta, hewan itu tak mau berdiri. Berbagai upaya dilakukan, unta itu tetap tak mau berjalan, tapi malah asyik memandang Uhud. 

Ketika Rasulullah mengetahui  kabar itu, beliau bersabda, “Sesungguhnya, unta itu telah diperintahkan untuk berlaku demikian. Adakah Amir mengatakan sesuatu ketika dia akan pergi meninggalkan rumahnya?”

Istrinya memberi tahu Rasulullah. Sebelum meninggalkan rumah untuk bertempur di medan perang, Amir menghadap kiblat sambil berdoa, “Ya, Allah, janganlah Engkau kembalikan aku kepada keluargaku. Itulah sebabnya, kata Rasulullah, unta itu tak mau pulang.”  

Kisah yang tercantum dalam kitab Himpunan Fadilah Amal karya Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi itu menggambarkan keberanian dan kepahlawanan orang yang berjuang di jalan Allah. Mereka hanya berharap menjadi pahlawan yang gugur syahid di sisi-Nya. Dalam surah Ali Imran [3] ayat 169-170, disebutkan bahwa orang yang gugur di jalan Allah sebenarnya tak mati, tetapi hidup di sisi Sang Khalik 

 

sumber : Harian Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement